Mahtan Menggelar Penghapusan Tatto Massal di Makassar

Mahtan melaksanakan kegiatan penghapusan tatto massal di Kota Makassar. Ini syaratnya.
Calon peserta yang ingin menghapus tatto saat mendengarkan penyampaian dari panitia pelaksana kegiatan Mahtan di Makassar, Jumat, 21 Juni 2019. (Foto: Tagar/Sahrul Ramadan)

Makassar - Sejumlah orang yang tergabung dalam Masyarakat Hijrah Tanpa Tatto (Mahtan) melaksanakan kegiatan penghapusan tatto massal di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pelaksanaan penghapusan dimulai selama dua hari berturut-turut. Tepatnya, pada Sabtu, 22 hingga Minggu, 23 Juni 2019 mendatang.

"Target kita di hari pertama sekitar 20 orang. Ini sekaligus untuk melatih, operator yang nantinya akan bekerja menghapus tatto," kata koordinator pelaksana kegiatan Mahtan, Abdul Azis usai perampungan proses registrasi peserta di salah satu hotel di Jalan Bougenvil, Makassar, Jumat, 21 Juni 2019.

Azis mengungkapkan sejumlah persyaratan bagi peserta yang ingin menghapus tatto permanen. Syarat paling mendasar adalah, peserta mampu menghafal surat Ar-Rahman, minimal 10 ayat. Syarat lain, peserta diwajibkan memiliki riwayat kesehatan dari dokter. Keterangan sehat jasmani ditujukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses penghapusan tatto bagi peserta.

Jadi siapa pun sebenarnya boleh. Baik muslim maupun non muslim. Intinya punya niat mau berubah. Mau hijrah. 

"Kalau yang pemeriksaan kesehatan bukan berarti kalau mereka (peserta) menderita (penyakit), mereka tidak boleh. Justru kalau ada yang begitu, maka akan ditangani dokter spesialis kita. Kita sudah siapkan semuanya," ungkap pria yang berprofesi sebagai dokter ini.

Abdul AzisKoordinator pelaksana kegiatan Mahtan, Abdul Azis saat memberikan keterangan jelang pelaksanaan hapus tatto di Makassar, Jumat, 21 Juni 2019. (Foto: Tagar/Sahrul Ramadan)

Kegiatan hapus tatto massal ini dijelaskan Azis, sebagai upaya penyampaian atau pencerahan melalui jalan dakwah. Mengajak orang-orang yang ingin berhijrah dari jalan hidup yang sebelumnya dianggap keliru. Makassar hapus tatto juga diklaim, merupakan wadah edukasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang dianggap melanggar dalam suatu kepercayaan.

Artikel lainnya: Mantan Dirum PD Parkir Makassar Ditetapkan Tersangka

"Menarik orang-orang yang ingin berhijrah, yang ingin berubah. Kita juga memberikan pembelajaran kepada masyarakat supaya mereka tidak membuat tatto lagi. Cukup sampai di sini. Tidak ada, yang memandang bagus tatto itu. Mau dari aspek sosial, aspek agama. Semua tidak ada dan mudah-mudahan mereka bisa berubah," jelasnya.

Azis juga menyebut, kegiatan ini merupakan kali pertama di Indonesia, khususnya bagian timur. Di pilihnya Makassar sebagai kota pertama, melihat antusiasme calon pendaftar saat kegiatan ini pertama dikampanyekan melalui media sosial cukup massif. "Antusiasmenya begitu besar. Bahkan, ada (peserta) yang dari dari Kalimantan Utara (Kaltara) sempat menghubungi saya," lanjutnya.

Pelaksanaan teknis dalam proses penghapusan lanjut Azis melibatkan sejumlah relawan. Baik dari komunitas-komunitas hijrah hingga sejumlah dokter spesialis. Hal teknis lainnya, penghapusan dilakukan dengan menggunakan perangkat kesehatan elektronik. Alat diklaim dapat menghapus bahan tinta dibagian tubuh yang telah dirajah.

Saat ini, panitia telah menampung sebanyak 220 orang peserta. Seluruh proses teknis penghapusan diyakini dapat diselesaikan sesuai dengan masa tenggang waktu yang telah ditetapkan. Pun, jika waktu tak cukup mengingat membludaknya peserta, masa pelaksanaan penghapusan diperpanjang hingga pekan berikutnya.

Azis berharap, kegiatan ini bisa menjadi ladang pahala bagi siapapun. Umumnya bagi mereka yang berniat berhijrah. "Mudah-mudahan ini juga bisa mengubah masyarakat supaya bisa jauh lebih baik," pungkasnya. []

Artikel lainnya:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.