Mahfud MD Minta Polisi Tindak Ormas Sweeping Natal

Mahfud MD menegaskan ormas yang melakukan sweeping saat Natal nanti harus ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. (Foto: Antara)

Kediri - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan tidak boleh ada organisasi masyarakat (ormas) melakukan aksi sweeping saat perayaan Natal. Hal itu disampaikan Mahfud MD mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Amien Ngasinan Rejomulyo, Kota Kediri, Sabtu 21 Desember 2019.

Mahfud mengatakan jika nantinya ada ormas yang melakukan aksi sweeping, pihaknya mendesak aparat keamanan yakni polisi dan TNI ditindak sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.

"Tidak boleh ada sweeping perayaan, kalau pun ada dan diketahui pasti diselesaikan oleh aparat. Saya juga meminta aparat untuk menyelesaikannya melalui hukum yang berlaku, tidak boleh ada sweeping," ujarnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menambahkan, yang boleh melakukan sweeping itu adalah polisi dan TNI. Hal tersebut, kata dia, sesuai Konstitusi untuk tegaknya hukum di Indonesia.

Tidak boleh ada sweeping perayaan, kalau pun ada dan diketahui pasti diselesaikan oleh aparat.

"Menurut Konstitusi yang boleh memegang senjata untuk menjaga negara dan tegaknya hukum hanya polisi dan tentara di Negeri ini, yang lain tidak ada," tegasnya.

Terpisah, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jaawa Timur, Kiai Marzuqi Mustamar mengatakan, pihaknya siap membantu pengaman perayaan Natal. Ia juga bakal menerjunkan beberapa personel Banser, meski tak menyebut jumlahnya.

Menurutnya, Banser akan all out dalam pengamanan Natal. Sebab ini merupakan salah satu tugas negara yang harus dijalankan. Terutama Gereja juga menjadi salah satu fasilitas negara.

"Ini bagian dari tugas negara aset apapun milik negara itu harus dijaga banyak gereja yang berdekatan dengan masjid. Jadi kalau ada bom bukan gerejanya saja yang kena, tapi juga masjid. Sebagai umat beraga kita harus saling menjaga," kata Kiai Marzuki, di Hotel Shangrilla, Surabaya, Sabtu 21 Desember 2019.

Pengamanan ini dilakukan, supaya Indonesia selalu aman, terutama saat momen perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Siapa pun wajib menjaga keamanan negara, supaya aman harus dijaga. Tapi ini masuk konteks pengamanan negara, kami akan membantu pihak Polri dan TNI," imbuh dia.

Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Gasek, Malang ini juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menghormati agama lain. Terutama saat perayaan Natal tahun ini.

"Sebagai sesama warga bangsa apa pun suku etnis dan agama nya, ayo bareng-bareng menjaga kerukunan perdamaian. Jaga keutuhan negara ini tempat kita bersama ini rumah kita bersama, kalau kacau pasti akan ruwet semua," imbau dia.

Bukan hanya itu, Kiai Marzuki juga meminta kepada seluruh masyarakat ataupun ormas tak melakukan sweeping. Karena harus saling menghargai perbedaan beragama.

"Negara kita juga menjamin kebebasan beribadah dan beragama dengan keyakinan masing-masing. Jangan lantas mengklaim beribadah dengan keyakinannya lalu menghina orang lain menghalangi yang lain," ucap dia. []

Berita terkait
Satgas Anti Mafia Bola Awasi Laga Terakhir Liga 1
Satgas Anti Mafia Bola Jawa Timur melihat laga terakhir Liga 1 Indonesia rawan pengaturan skor, sehingga perlu diawasi sebagai langkah pencegahan.
Menpora Optimis Indonesia Tuan Rumah Olimpiade 2032
Menpora Zainudin Amali mengaku sudah ditugaskan Presiden Jokowi untuk menemui IOC agar keinginan menjadi Tuan Rumah Olimpiade 2032 bisa terwujud.
MUI Jatim Pastikan Tak Ada Ormas Sweeping Saat Natal
MUI Jatim sudah melakukan koordinasi kepada 78 ormas untuk tidak melakukan sweeping saat perayaan Natal.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.