Mahfud Md Akui Ada Politik Uang dalam Pilkada

Menko Polhukam Mahfud Md menilai pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung atau DPRD sama-sama berpotensi ada politik uang.
Menko Polhukam Mahfud MD saat menghadiri rapat APTISI Jatim, Rabu 29 Januari 2020. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menilai pemilihan kepala daerah (pilkada) yang diselenggarakan secara langsung atau lewat DPRD sama-sama berpotensi terjadi politik uang. 

Mahfud Md mengatakan potensi terjadinya politik uang pada dua sistem pemilihan itu sama saja, hanya berbeda model.

Pakai amplop satu-satu.

"Sama-sama ada money politics-nya, mau eceran atau mau borongan kan begitu, kan sama-sama tidak bisa dihindari," kata dia dalam webinar bertajuk Pilkada dan Konsolidasi Demokrasi Lokal yang diselenggarakan oleh MMD Initiative, di Jakarta, Sabtu, 5 September 2020. 

Baca juga: Mahfud Md Terangkan Perbedaan Resesi dengan Krisis

Ketua Kompolnas itu menerangkan, bahkan ditulis di keputusan MK bahwa potensi politik uang di pilkada sama saja. 

"Kalau pilihan langsung kepada rakyat itu money politics-nya eceran, kalau lewat DPRD itu borongan, bayar ke partai, selesai. Kalau ke rakyat seperti sekarang ini, bayar ke botoh-botoh, pada rakyat pakai amplop satu-satu," katanya.

Dia juga menjelaskan pengalamannya sewaktu menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi, ia menemukan kecurangan dalam pilkada, kecurangan-kecurangan yang luar biasa, seperti penggunaan dana pemerintah oleh petahana di masa lalu, hingga bermacam-macam kejadian kriminalitas. 

Baca juga: Mahfud Md Heran Pemerintah Selalu Disalahkan

"Kalau enggak salah ada 12 jenis pelanggaran pilkada mulai dari pidana sampai administratif," ucapnya. 

Menurutnya, karena hal itu pada waktu itu memang ada pemikiran soal kemaslahatan, sehingga tercetus pilkada sebaiknya kembali ke DPRD. 

Namun setelah itu, dalam prosesnya Indonesia memilih, pilkada digelar secara langsung dan dipilih oleh rakyat bukan DPRD, dengan pertimbangan sejumlah hal-hal positif yang didapat dari sistem tersebut. 

"Jadi itu sudah final secara hukum itulah pilihan kita. Itulah sejarahnya mengapa kita harus tetap melaksanakan pilkada secara langsung, karena kita tidak bisa lagi memutar jarum sejarah, perdebatan sudah selesai," ujarnya pula. []

Berita terkait
Saat Mahfud MD dan Cucu Piknik ke GL Zoo Yogyakarta
Menko Polhukam Mahfud MD bersama cucu dan keluarganya menyempatkan mengunjungi GL Zoo Yogyakarta sekaligus mengkampanyekan protokol kesehatan.
Keakraban Mahfud MD Bersama Seniman Yogyakarta
Menko Polhukam Mahfud MD bernostalgia di Yogyakarta, menemui sejumlah seniman. Mahfud di Malioboro bagi-bagi masker kepada warga dan wisatawan.
Tito Karnavian ke LN, Mahfud Md Jadi Ad Interim Mendagri
Menkopolhukam Mahfud Md untuk sementara waktu rangkap jabatan sebagai Mendagri, karena Tito Karnavian mendapat undangan kerja ke Singapura.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.