Bantaeng - Ismah Nurfiyanti Gaffar, 21 tahun, bersama lima orang mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) memperkenalkan produk olahan hasil laut Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ke enam mahasiswa dari UNM ini melakukan magang di sentra pengolahan rumput laut, jalan Dr. Ratulangi Kelurahan Lamalaka Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan.
Di sini kami belajar macam-macam pengolahan. Bagaimana membuat ragam makanan dengan bahan dasar rumput laut.
Selama dua bulan lamanya mereka mempelajari berbagai jenis olahan hasil laut khususnya rumput laut. Olahan tersebut dikemas menarik, dari rumput laut yang berbau amis menjadi produk-produk yang bernilai ekonomis tinggi.
"Di sini kami belajar macam-macam pengolahan. Bagaimana membuat ragam makanan dengan bahan dasar rumput laut," kata Ismah saat ditemui Tagar, Rabu, 26 Agustus 2020.
Beberapa macam olahan tersebut antara lain mie dari rumput laut, bakso, nugget dan abon dari ikan serta rumput laut. Ada juga sirup dan sosis yang menggunakan bahan dasar rumput laut.
Ke enam mahasiswa ini dalam waktu dekat akan membuat sebuah pameran sederhana. Dimana pengunjung bisa menyaksikan beberapa olahan rumput laut khas kabupaten bertajuk Butta Toa itu.
Saat ini, mereka juga tengah mempersiapkan sebuah inovasi. Berupa olahan rumput laut dalam bentuk lain. Yaitu puding dan ice cream rumput laut.
Untuk kedua produk ini sementara masih tahap eksperimen. Belum ada resep paten untuk dimasukkan dalam daftar produksi.
"Kedua olahan itu masih sementara dicari dulu formulanya, kalau sudah pas baru kita tawarkan semoga inovasi dari mahasiswa untuk Bantaeng ini bisa juga dikembangkan," kata Ismah, dara asli Kota Makassar tersebut. []