Tegal - Mahasiswa Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal, Jawa Tengah menciptakan mobil bertenaga listrik. Mobil ramah lingkungan ini bisa dipacu dengan kecepatan hingga 80 kilometer per jam.
Mobil berjenis gokart itu diberi nama HABE-Ev 2. Mobil ini memiliki sistem penggerak motor listrik dengan tegangan 2.000 volt dari accu. Selain bisa dikendarai normal, mobil ramah lingkungan ini juga lincah saat dipakai bermanuver.
Mobil tersebut dibuat oleh sejumlah mahasiswa Jurusan Teknik Mesin di bawah bimbingan seorang dosen. Proses pembuatannya membutuhkan waktu selama satu tahun mulai dari riset, perancangan desain, hingga jadi.
"Mobil ini 100 persen menggunakan tenaga listrik. Jadi ramah lingkungan dan hemat energi," kata Yanuar, salah satu mahasiswa yang ikut terlibat dalam proses pembuatan, Senin 9 September 2019.
Menurut Yanuar, dengan daya listrik penuh, mobil bisa dikendarai sejauh 10 kilometer. Kecepatannya bisa dipacu hingga 80 kilometer per jam di jalan datar.
"Kalau habis, daya bisa diisi ulang dengan mudah. Lama pengisian dua sampai empat jam," ujarnya.
Yanuar dan teman-temannya memulai pembuatan HABE-Ev 2 pada 2017 lalu. Biaya pembuatannya mencapai Rp 250 juta. “Kalau untuk industri biaya pembuatan bisa lebih ditekan,” kata dia.
Proses pembuatan yang paling sulit, menurutnya, adalah merancang desain rangka bodi. "Kami mendesain bagaimana agar mobil aerodinamis. Selain bisa cepat, juga nyaman dikendarai," katanya.
Dosen pembimbing, Muhammad Khumaedi, mengatakan, mobil karya mahasiswanya pernah diikutkan Kompetisi Mobil Listrik Indonesia di Politeknik Bandung pada November 2018. Saat itu, HABE-Ev 2 meraih juara di kategori pengereman.
"Mobil ini akan dikembangkan lagi. Antara lain nanti rangkanya dari besi akan diganti alumunium agar bobotnya lebih ringan," kata dia.
Kepala Program Studi Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Agus Prihadi mengatakan, pihak kampus mendukung penuh pembuatan mobil listrik oleh mahasiswa.
"Sejak 2012 kami sudah mendorong agar mahasiswa berkreasi membuat mobil listrik untuk tugas akhir. Ternyata mereka bisa, dari pertama pakai 350 watt, sekarang 2.000 watt. Selain hemat energi, kecepatannya juga lebih bagus," katanya. []
Baca juga:
- Kernet Truk di Tegal, Dalangi Pencurian 10 Ton Jagung
- Pelajar Papua di Tegal Diajak Bertanding Sepakbola
- Sakila Kerti, Sekolah di Hiruk Pikuk Terminal Tegal