Mahasiswa Surabaya Ciptakan Pendeteksi Uang Melalui Smartphone

Mahasiswa Universitas Kristen Petra bernama Giovinna Khoharja berhasil menciptakan aplikasi pendeteksi nilai mata uang melalui telepon pintar.
Ilustrasi

Surabaya, (Tagar/20/2) - Mahasiswa Universitas Kristen Petra bernama Giovinna Khoharja berhasil menciptakan aplikasi pendeteksi nilai mata uang melalui gawai telepon pintar, sehingga memudahkan orang lain khususnya tuna netra untuk mengenali.

"Aplikasi ini saya buat sebagai salah satu tugas akhir saya dalam program informatika dengan tujuan untuk memudahkan para tuna netra untuk mengetahui besaran mata uang pecahan kertas," katanya saat temu media di Surabaya, Senin (20/2).

Ia mengemukakan keunggulan aplikasi ini adalah bisa dengan mudah mendeteksi nilai mata uang tersebut mulai dari pecahan Rp2.000 sampai dengan Rp100 ribu.

"Cara kerjanya cukup mudah, yakni dengan memotret uang tersebut dengan menggunakan telepon pintar, maka aplikasi ini akan mengenali nilai mata uang tersebut dengan suara yang dikeluarkan dari telepon genggam," katanya.

Ia mengatakan sistem kerja dari aplikasi ini cukup sederhana yakni mengandalkan piksel pada gambar uang yang sedang difoto, kemudian dicocokkan dengan pola pada uang tersebut.

"Selain itu, aplikasi ini juga bisa mendeteksi keaslian uang. Artinya, bisa mendeteksi apakah ini uang asli atau bukan," katanya.

Ia mengatakan tugas akhir ini berjudul "Aplikasi deteksi nilai uang pada uang kertas Indonesia dengan metode feature matching.

"Saya telah melakukan penelitian atas 700 gambar yang berbeda-beda dan mendapatkan akurasi sebanyak 89,17 persen dengan waktu rata-rata deteksi selama 5,4 detik," katanya.

Pada wisuda kali ini, sebanyak 508 mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya akan mengikuti prosesi wisuda yang digelar Jumat 24 Februari di Auditorium UK Petra yang akan dipimpin langsung oleh Rektor UK Petra, Prof Rolly Intan M.A.Sc, Dr. Eng. (fet/ant)

Berita terkait
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.