Makassar - Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) Makassar, saat ini tengah memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) untuk para tenaga medis, APD ini akan dibagikan secara gratis agar dapat digunakan dalam penanganan virus Corona.
Insya Allah, minggu depan bisa dibagikan APD-APD dan masker bagi teman-teman dokter dan para medis di rumah sakit.
Dekan FTI UMI Makassar, Zakir Sabara mengatakan produksi APD untuk tenaga medis ini sebagai wujud kepedulian untuk melawan virus Corona. Ia berharap bantuan yang diberikan ini bisa bermanfaat.
"Insya Allah, minggu depan bisa dibagikan APD-APD dan masker bagi teman-teman dokter dan para medis di rumah sakit, doakan kami terus memproduksi di laboratorium seperti ini," jelas Zakir.
Berbeda dengan UMI, Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar membuat alat bilik sterilisasi (automatic sterilization chamber) yang dapat dimanfaatkan oleh tenaga medis untuk membersihkan alat pelindung diri (APD). Alat yang dibuat oleh tiga orang mahasiswa ini sebagai langkah untuk menekan sebaran virus Corona di kota Makassar.
Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof Husain Syam mengatakan, bilik sterilisasi kreasi mahasiswanya ini dilengkapi dengan empat nozel untuk menghamburkan cairan desinfektan dan dilengkapi dua sensor sehingga dapat bekerja secara otomatis.
“Prinsip kerja alat ini, adalah ketika sensor yang berada di pintu masuk mendeteksi adanya objek yang memasuki chamber alat ini akan menyemprotkan cairan disinfektan selama kurang lebih 5 detik. Setelah proses penyemprotan cairan disinfektan selesai, objek menuju pintu keluar dan sensor yang berada di pintu keluar mendeteksi objek, maka alat akan mati secara otomatis,” kata Husain, Rabu, 8 April 2020.
Mantan dekan Faklutas Teknik itu menambahkan, jika alat buatan mahasiswanya ini dapat diterima dengan baik maka ke depan Ia akan melakukan produksi secara massal dan akan disumbangkan ke instansi-instansi kesehatan yang membutuhkan.
Ia menambahkan, untuk memproduksi secara massal pihaknya akan menyiapkan biaya khusus untuk memproduksi alat semprot otomatis ini.
"Kami di UNM peduli tentang pencegahan Corona ini, untuk pengembangan produk berapapun danaya akan disiapkan, ini soal komitmen UNM untuk bersama mencegah penularan virus Corona ini,” jelasnya. []