Jakarta - Kartu merah yang diterima gelandang Real Madrid Fede Valverde di final Supercopa de Espana ternyata diberlakukan di pertandingan La Liga Spanyol. Buntutnya, Valverde harus absen di laga berikutnya Madrid.
Berbeda dengan Supercopa de Espana edisi sebelumnya, kali ini kartu merah yang diterima pemain tetap berlaku. Valverde sendiri mendapat kartu merah saat melakukan tekel dari belakang terhadap striker Atletico Madrid Alvaro Morata di final Supercopa de Espana atau Piala Super Spanyol di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Senin 13 Januari 2020 dini hari WIB.
Insiden itu terjadi di babak perpanjangan waktu atau tepatnya di menit 115. Valverde memang menggagalkan Morata mencetak gol karena dirinya merupakan pemain terakhir yang harus mengambil tindakan cepat menghentikan eks striker Madrid yang sebelumnya bermain di Chelsea ini. Namun pemain berusia 21 ini harus meninggalkan lapangan karena dikartu merah atas pelanggarannya.
Saya minta maaf kepada Morata. Tindakan tersebut memang tidak bagus, tetapi hanya itu yang bisa saya lakukan
Karena hukuman itu diberlakukan, dia terpaksa absen saat Madrid menghadapi Sevilla di pertandingan La Liga Spanyol di Santiago Bernabeu, Sabtu 18 Januari 2020. Bahkan tidak menutup kemungkinan gelandang asal Uruguay ini mendapat hukuman tambahan. Pasalnya pelanggaran yang dilakukan Valverde memang cukup berat.
Namun pemain bernama lengkap Federico Santiago Valverde Dipetta ini dinilai mengambil tindakan yang sudah tepat. Bahkan aksi Valverde disebut sebagai 'pelanggaran bersejarah'. Bila tidak melakukan tekel, Morata bakal mencetak gol ke gawang Madrid.
Tak heran bila dirinya mendapat dukungan dari rekan tim. Para suporter yang membanjiri stadion pun memberi aplaus kepada Valverde karena berhasil menyelamatkan Madrid dari kekalahan.
Setelah insiden itu, tidak ada gol tercipta dan pertandingan berakhir dengan skor 0-0. Pertandingan pun diselesaikan lewat adu penalti. Madrid sukses memenangkannya dengan skor 4-1 sehingga meraih Supercopa d Espana.
Valverde Tak Punya Pilihan Lain
Terkait tindakannya yang berujung kartu merah, Valverde mengaku tak punya pilihan lain kecuali menjatuhkan Morata. Apalagi, dia menggagalkan gawang Madrid kebobolan meski akhirnya meminta maaf kepada Morata usai pertandingan.
"Saya minta maaf kepada Morata. Tindakan tersebut memang tidak bagus, tetapi hanya itu yang bisa saya lakukan. Saya sangat bahagia kami berhasil meraih titel juara. Tetapi saya merasa ada yang sakit pada otot saya," ucap Valverde.
Meski aksi Valverde merupakan kesalahan, namun dirinya mendapat dukungan dari rekan tim. Pelatih Atletico Diego Simeone pun memberi dukungan dan memeluknya saat dia meninggalkan lapangan.
"Rekan tim memberi ucapan selamat saat saya meninggalkan lapangan. Mereka dan staf pelatih mendukung saya. Simeone juga melakukan hal sama," kata dia lagi.
Menariknya pelanggaran keras dari Valverde tak menghapus performa gemilang dia selama final. Dirinya pun terpilih sebagai Man of the Match dan meraih MVP dari Federasi Sepak bola Spanyol (RFEF). Penghargaan diserahkan langsung oleh pelatih tim nasional Spanyol, Luis Enrique.
"Saya senang. Ini sungguh spesial dan luar biasa. Lebih dari itu, saya juga akan menjadi ayah," jawabnya.
Valverde menjadi salah satu bintang Madrid di Madrid Derby di laga final. Tidak hanya dirinya tetapi juga kiper Thibaut Courtois dan kapten Sergio Ramos yang menjadi penentu eksekusi penalti. []