Jakarta - Real Madrid meraih Supercopa de Espana atau Piala Super Spanyol setelah di final mengalahkan Atletico Madrid 4-1 lewat adu penalti di Stadion King Abdullah, Jeddah, Arab Saudi, Senin 13 Januari 2020 dini hari WIB. Sukses itu menjadikan Madrid memenangi Supercopa tanpa perlu menjadi juara La Liga atau Copa de Rey.
Madrid gagal memenangi La Liga Spanyol musim 2019 dan hanya menduduki peringkat tiga di klasemen akhir. Barcelona yang tampil sebagai juara liga.
Begitu pula di Copa del Rey, Madrid disingkirkan Barca di el Clasico. Bermain imbang 1-1 di semifinal pertama di Nou Camp, Madrid justru dibantai rival bebuyutan di laga kedua di Santiago Bernabeu.
Itu momen terpenting dari pertandingan itu karena bila tetap dilanjutkan maka akan tercipta gol
Namun format anyar yang digunakan federasi dengan menyertakan empat tim teratas di Supercopa de Espana memungkinkan bila tim yang gagal di liga dan Copa de Rey bisa menjadi juara. Dan, Madrid menjadi tim pertama yang melakukannya.
Sukses Madrid memenangi trofi tidak terlepas dari kontribusi gelandang Federico Valverde yang mendapat kartu merah saat perpanjangan waktu. Valverde terpaksa menjatuhkan striker Alvaro Morata yang berpeluang emas mencetak gol dalam kedudukan imbang 0-0.
Pelanggaran terhadap Morata di luar kotak penalti berbuahkan kartu merah bagi Valverde di menit 115. Morata pun gagal mencetak gol sehingga pertandingan berakhir tanpa gol sehingga harus diselesaikan lewat adu penalti.
Pengorbanan Valverde Menangkan Madrid
Pelatih Madrid Zinedine Zidane menuturkan bila pengorbanan Valverde berbuahkan hasil manis. Meski demikian pemain asal Uruguay ini tetap meminta maaf kepada Morata usai pertandingan. Menariknya, dia justru terpilih sebagai Man of the Match di final.
"Dia melakukannya dengan baik. Dia memang harus melakukannya dan kemudian meminta maaf kepada Morata," kata Zidane seperti dikutip Evening Standard.
"Fede memenangi penghargaan individu. Penghargaan itu miliknya, tetapi itu juga milik semua yang ada di tim ini karena usaha keras mereka," jawabnya.
Sementara, pelatih Atletico Diego Simeone menilai momen itu yang menjadi penentu hasil akhir dari pertandingan final. Bila tidak ada pelanggaran terhadap Morata, gol bakal tercipta.
"Itu momen terpenting dari pertandingan itu karena bila tetap dilanjutkan maka akan tercipta gol," kata Simeone yang sempat memeluk Valverde saat meninggalkan lapangan.
"Saya katakan kepada dia untuk tidak cemas. Siapa pun pasti melakukan hal yang sama bila berada di posisinya. Dia melakukan apa yang seharusnya dilakukan," ujar pelatih asal Argentina ini.
Atletico Madrid gagal di final Supercopa de Espana atau Piala Super Spanyol setelah kalah 1-4 dalam adu penalti melawan Real Madrid di Stadion King Abdullah, Jeddah, Arab Saudi, Senin 13 Januari 2020 dini hari WIB. (Foto: standard.co.uk)
Setelah insiden Valverde, gol tetap tidak tercipta sehingga pertandingan diselesaikan lewat adu penalti. Dalam adu penalti, kiper Madrid Thibaut Courtois tampil sebagai bintang setelah menggagalkan eksekutor kedua, Thomas Partey.
Kiper asal Belgia ini sukses memblok sepakan Partey. Sebelumnya, Saul yang menjadi eksekutor pertama juga gagal karena tendangannya membentur tiang gawang. Hanya bek Kieran Trippier yang sukses mengeksekusi penalti.
Sebaliknya, empat eksekutor Madrid sukses menuntaskan tugas. Dimulai Dani Cravajal, Rodrygo, Luka Modric dan Sergio Ramos yang menjadi penentu. Eksekutor kelima Madrid tidak melakukan eksekusi karena Atletico sudah tidak bisa mengejar gol.
Madrid pun meraih trofi Supercopa. Ini gelar pertama setelah 2017. Saat itu, Madrid menaklukkan Barca dengan agregat 5-1. Mereka menang 3-1 dan 2-0 pada dua pertemuan di Supercopa de Espana. []
