Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi selaku Koordinator pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19 masih berlangsung pemerintah akan terus menerapkan PPKM sebagai instrumen pengendali mobilitas dan aktivitas masyarakat.
"Saya banyak memperoleh pertanyaan apakah PPKM ini akan dilanjutkan atau dihentikan? Saya ingin menjelaskan bahwa selama Covid-19 ini masih menjadi pandemi, PPKM ini akan tetap digunakan sebagai instrumen untuk mengendalikan mobilitas dan aktivitas masyarakat," katanya dalam konferensi pers virtual, Senin, 16 Agustus 2021.
Kita jangan juga euforia dengan angka-angka yang baik ini memang di kawasan ini sekarang Indonesia termasuk yang cepat melakukan tindakan dan hasilnya cukup baik tapi kita harus tetap super hati-hati.
Ia mengatakan, jika situasi Covid-19 semakin membaik, tentunya level PPKM akan diturunkan ke level yang lebih rendah. PPKM level 2 dan 1 nantinya mendekati situasi kehidupan dalam adaptasi kebiasaan baru.
Oleh karena itu, evaluasi akan dilakukan setiap minggu sehingga perubahan situasi dapat direspons secara cepat.
Luhut juga meminta masyarakat tidak terbawa euforia, terlebih karena sejak Minggu, 15 Agustus 2021 hingga Senin, 16 Agustus 2021 terjadi penurunan kasus konfirmasi positif yang cukup signifikan.
"Kita jangan juga euforia dengan angka-angka yang baik ini. Memang di kawasan ini sekarang Indonesia termasuk yang cepat melakukan tindakan dan hasilnya cukup baik. Tapi kita harus tetap super hati-hati. Kalau kita tidak ketat terhadap prokes, bukan tidak mungkin ini akan naik kembali dan ini akan memukul kita semua baik dari aspek ekonomi maupun aspek kemanusiaan," katanya.
Ia juga mengatakan tiga pilar utama dalam penanganan pandemi Covid-19, yaitu peningkatan cakupan vaksinasi secara cepat, penerapan 3T, yaitu testing, tracing, treatment yang tinggi, dan kepatuhan 3M terutama soal penggunaan masker yang baik.
Untuk pelacakan, di Jawa-Bali berdasarkan laporan dari TNI/Polri rasio kontak erat sudah mencapai 5-6 orang untuk setiap satu pasien positif.
"Tentunya ini akan terus kami tingkatkan ke depannya. Kita berharap akan bisa double digit," katanya.
Pembukaan kembali mobilitas dan aktivitas masyarakat, kata Luhut harus dilakukan secara gradual (bertahap), seiring dengan peningkatan cakupan vaksinasi, kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan kecepatan pengetesan, pelacakan, dan perawatan. []