Menko Marves: Kasus Covid-19 Jawa- Bali Turun Saat PPKM

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan selama PPKM berlangsung terjadi tren penuruan kasus Covid-19 di Tanah Air kecuali Malang Raya dan Bali.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Tagar/Dok Kemenko Marves)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, terjadinya tren penurunan kasus Covid-19 dan perawatan rumah sakit di sejumlah wilayah aglomerasi. Wilayah Malang Raya dan Bali masuk pengecualian.

"Penurunan kasus dan perawatan rumah sakit juga terjadi di sejumlah aglomerasi di Jawa-Bali, kecuali masih ada masalah di Malang Raya dan juga di Bali. Untuk itu, pemerintah akan segera melakukan intervensi di kedua wilayah ini untuk menurunkan laju penambahan kasus," katanya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin, 9 Agustus 2021.


Hal ini tentunya akan kami pantau sampai minggu depan mengingat adanya jeda 14 hingga 21 hari dari perubahan indeks komposit terhadap penambahan kasus.


Luhut mengatakan akan segera berkunjung ke dua wilayah tersebut untuk bisa memantau langsung kesiapan penanganannya. Pemerintah juga melihat laju penambahan kematian di Jawa-Bali semakin menurun, meskipun ia akui kondisinya masih fluktuatif di masing-masing provinsi.

Koordinator PPKM Jawa-Bali itu juga mengatakan bahwa pemerintah pun mewaspadai kenaikan mobilitas yang tercermin dari kenaikan Indeks Komposit setelah 26 Juli 2021 terhadap kenaikan kasus konfirmasi ke depannya.

"Hal ini tentunya akan kami pantau sampai minggu depan mengingat adanya jeda 14 hingga 21 hari dari perubahan indeks komposit terhadap penambahan kasus," ucapnya. 

 Dalam penerapan PPKM level 4 dan 3, kata Luhut, yang akan dilakukan selama 10-16 Agustus 2021, terdapat 26 kota atau kabupaten yang turun dari level 4 ke level 3. Menurut dia, hal itu menunjukkan perbaikan kondisi di lapangan yang cukup signifikan.

"Evaluasi tersebut kami lakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian karena kami temukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang, sehingga menimbulkan distorsi dalam penilaian," katanya.

Ia akan membentuk tim khusus untuk menangani wilayah-wilayah yang memiliki lonjakan kasus kematian yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, seperti dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Setelah kami kembali dari Yogyakarta, kita evaluasi angkanya, kita temukan di sana sini yang perlu diperbaiki," ujarnya. []



Berita terkait
Luhut Kunjungi Solo Raya dan Yogyakarta Lihat Tempat Isolasi
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi wilayah Solo Raya dan Yogyakarta untuk melihat perkembangan tempat Isolasi terpusat dan vaksinasi.
Harapan Menko Luhut kepada Mayarakat Soal Covid-19
Luhut pun berharap kepada masyarakat untuk berpikir positif di tengah pengendalian pandemi covid 19 saat ini.
Luhut Tantang Siapa yang Katakan Jutaan TKA Datang
Luhut tegaskan tidak benar data tenaga kerja asing (TKA) dari China berjumlah jutaan yang masuk ke Indonesia. TKA di Indonesia hanya 30 ribu.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina