Lonjakan Covid-19 Pasca Lebaran Lebih Tinggi dari Tahun 2020

Wiku Adisasmito menagatakan lonjakan Covid-19 pasca Lebaran lebih tinggi dari tahun 2020. Kasus pekan ke-4 adalah 8.078 kasus.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito. (Foto:Tagar/Setkab)

Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kenaikan kasus usai Idul Fitri 2021 lebih tinggi dibanding pada 2020. Kenaikan signifikan pada 2021 karena tingginya kenaikan kasus per minggunya, khususnya dari pekan ke-3 ke pekan ke-4.

"Pembelajaran pertama, setelah disandingkan pada minggu ke-4 ternyata kenaikan kasus usai Idul Fitri tahun ini secara nasional mengalami kenaikan yang lebih tinggi yaitu 112,22 persen sedangkan kenaikan kasus pada 2020 adalah sebesar 93,11 persen," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Graha BNPB Jakarta, Kamis, 17 Juni 2021.

"Pembelajaran kedua, signifikansi kenaikan kasus minggu ke-4 lebih besar tahun lalu. Pada tahun lalu, Jawa Tengah mengalami kenaikan kasus hingga 758 persen sedangkan tahun ini sebesar 281,59 persen," ungkap Wiku.

Pembelajaran ketiga, menurut Wiku, provinsi Bali dan Sulawesi Selatan yang tahun lalu masuk ke 5 besar daerah tertinggi, pada tahun ini posisinya digantikan oleh DI Yogyakarta dan Jawa Barat.


Penyebabnya karena tahun lalu Indonesia masih berada di tahap awal pandemi dan masih menyesuaikan diri terhadap penanganan pandemi Covid-19.

"Namun jika dilihat lebih dalam, tahun ini meski kenaikan persentase tingkat provinsi tidak terlalu tinggi dibanding tahun lalu, tapi di beberapa kabupaten kota terdapat kenaikan kasus yang sangat signifikan dalam rentang waktu yang singkat contohnya di Bangkalan, Pati, Kudus, Jepara, Bandung dan kota Cimahi," tambah Wiku.

Pembelajaran ketiga, menurut Wiku, provinsi Bali dan Sulawesi Selatan yang tahun lalu masuk ke 5 besar daerah tertinggi, pada tahun ini posisinya digantikan oleh DI Yogyakarta dan Jawa Barat.

"Tahun ini kenaikan minggu ke-4 pasca Idul Fitri seluruhnya diisi oleh provinsi dari pulau Jawa. Mengingat 5 provinsi ini adalah daerah asal dan tujuan mudik, jadi dapat dikaitkan dengan fakta meski sudah diterapkan peniadaan mudik sebelum dan setelah Idul Fitri," ungkap Wiku.

Mobilitas penduduk keluar Jabodetabek sebelum Idul Fitri dan masuk ke Jabodetabek setelah Idul Fitri mengalami peningkatan yang signifikan.

"Selain itu di dalam kota juga terjadi kenaikan mobilitas penduduk ke pusat perbelanjaan dan tempat wisata selama Idul Fitri," kata Wiku.

Ia juga memperingatkan bahwa kenaikan kasus positif dapat bertahan hingga 2 bulan setelah Idul Fitri.

"Adanya periode tambahan yaitu arus balik ke Jabodetabek pasca Idul Fitri dapat menyebabkan periode dampak yang ditimbulkan bertambah 1-2 minggu, dampak periode libur panjang biasanya 4-6 minggu dan dengan periode tambahan ini bisa saja dampak Idul Fitri ini bisa menjadi 7-8 minggu," ungkap Wiku.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 per 17 Juni 2021, kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 12.624 kasus sehingga totalnya mencapai 1.950.276 kasus. Pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 7.350 orang menjadi 1.771,220 orang dan pasien meninggal dunia bertambah 277 orang sehingga totalnya 53.753 orang telah meninggal. []

Berita terkait
Agnez Mo Bangun Klinik untuk Vaksinasi Covid-19 Gratis
Baru-baru ini Agnez Mo melakukan hal terpuji, yakni membangun sebuah klinik untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 gratis bagi masyarakat Indonesia.
TNI AL Siapkan Gedung Isolasi Antisipasi Lonjakan Covid-19
TNI AL menyiapkan sarana dan prasarana gedung untuk pelaksanaan isolasi mandiri dalam rangka mengantisipasi lonjakan Covid-19 di Indonesia.
Kirim Vaksin Covid-19 ke Daerah Terpencil di Afrika
Layanan Dokter Terbang mengirim vaksin Covid-19 untuk vaksinasi tenaga kesehatan dan warga di daerah-daerah terpencil di Afrika
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.