Lolos, Respek Pada Generasi Baru Venezuela

Venezuela yang mengandalkan pemain muda mendapat respek setelah berhasil lolos ke perempat final Copa America 2019.
Venezuela yang mengandalkan pemain muda mendapat respek setelah berhasil lolos ke perempat final Copa America 2019. Venezuela lolos setelah mengalahkan Bolivia 3-1, Minggu 23 Juni 2019 dini hari WIB. (Foto: copaamerica.com)

Jakarta - Venezuela yang mengandalkan generasi anyar sukses melangkah ke perempat final Copa America 2019. Sukses Venezuela melaju ke perempat final memang di luar perkiraan karena di Grup A, Brasil dan Peru yang diunggulkan lolos. Namun kemenangan 3-1 atas Bolivia, Minggu dini hari WIB, mengantarkan Venezuela mendampingi Brasil. 

Sukses melangkah ke babak knockout menjadikan Venezuela mendapat respek dari tim-tim lain. Bahkan striker Josef Martinez mengungkapkan respek diberikan kepada Vinotinto yang tak terkalahkan di penyisihan grup. Termasuk menahan Brasil 0-0. 

"Kini kami mendapat respek dari siapa pun. Kami mendedikasikan kemenangan ini untuk negara kami. Negara kami selalu memberi dukungan kepada kami," kata Martinez. 

Kami tetap akan melangkah maju. Kami tak berpikir siapa yang menjadi lawan kami berikutnya. Kami hanya fokus pada diri sendiri

Di perempat final, Venezuela menghadapi peringkat dua Grup B. Belum diketahui siapa yang menjadi lawan mereka. Namun Martinez tak mempersoalkan siapa yang dihadapi Venezuela di perempat final. 

"Kami tetap akan melangkah maju. Kami tak berpikir siapa yang menjadi lawan kami berikutnya. Kami hanya fokus pada diri sendiri," ujar striker Atlanta United yang mencetak gol ketiga saat melawan Bolivia

Sukses Venezuela tidak terlepas dari kinerja pelatih Rafael Dudamel yang memadukan pemain muda dan senior. Striker Newcastle United Salomon Rondon (29) dan kapten Tomas Rincon (31) yang bermain di Torino menjadi pemain senior yang segera pensiun beberapa tahun mendatang. 

Namun Dudamel sudah menyiapkan generasi anyar yang dimotori kiper Wuilker Farinez (21), Yangel Herrera (21), Jefferson Savarino (22), Jhon Murill (23), Yeferson Soteldo (21) dan Ronald Hernandez (21). Mereka bakal menjadi tulang punggung Venezuela di tahun-tahun mendatang. 

Ini yang menjadikan Dudamel tak membebani tim dengan target tinggi. Apalagi, Venezuela memang bukan tim unggulan. Prestasi terbaik mereka di Copa America saat menduduki peringkat empat pada edisi 2011. 

Saat itu, Rincon dan Rondon termasuk generasi baru yang dibawa pelatih saat itu Cesar Farias. Mereka bermain bersama legenda timnas, Jose Manuel Rey dan sang kapten Juan Arango. Di perebutan tempat ketiga 2011, Venezuela kalah 1-3 dari Paraguay. 

Pelatih Dudamel pun menunjukkan kepuasannya karena regenerasi tim bakal berjalan mulus. Bila mereka meraih sukses di Brasil, ini tentu menjadi bonus bagi Venezuela. 

Apalagi di laga pamungkas penyisihan grup, mereka menunjukkan performa terbaik. Pemain sayap Darwin Machis sudah mencetak gol saat laga baru berjalan dua menit. Dia juga mencetak gol kedua yang memantapkan keunggulan Venezuela. 

Pemain Bolivia Leonel Justiniano sempat memperkecil kedudukan. Namun Martinez yang mencetak gol ketiga kian memastikan langkah Venezuela yang tidak terkalahkan. [] 

Baca juga: 

Berita terkait
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan