Lokasi Isolasi Pasien Tanpa Gejala di Kulon Progo

Pemkab Kulon Progo menyiapkan tempat khusus bagi pasien corona tanpa gejala. Lokasinya berada di belakang RSUD Wates.
Wakil Bupati Kulon Progo terpilih, Fajar Gegana (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sudah menyiapkan gedung khusus yang diperuntukkan bagi pasien positif C-19 atau Covid-19 tanpa gejala. Mereka nantinya akan diisolasi di Rumah Singgah Teratai, yang memiliki kapasitas 32 ruangan dengan rincian 16 kamar di lantai atas dan 16 kamar di lantai bawah.

Pada saat ini, gedung isolasi tersebut dihuni empat pasien. Dari empat itu, dua di antaranya dari Klaster Srikayangan, Kapanewon Sentolo.

Saat ini kasus positif di Kulon Progo berjumlah 58 orang. Rinciannya 25 pasien positif masih dirawat, 31 dinyatakan sembuh, dan dua lainnya meninggal dunia. Sedangkan jumlah total pasien dalam pengawasan (PDP) ada 123 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.922 orang.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Fajar Gegana mengatakan, Rumah Singgah Teratai terletak di belakang RSUD Wates. Gedung tersebut pada awalnya diperuntukkan bagi dokter residen yang bertugas di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut. 

Namun karena belum difungsikan, maka oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo dimanfaatkan dulu sebagai karantina pasien C-19 tanpa gejala.

Namun karena kami masih khawatir dengan penularannya, maka diputuskan diisolasi di Rumah Singgah Teratai.

Pasien Covid-19 tanpa gejala ditempatkan di lokasi tersebut karena tidak memerlukan penanganan khusus seperti pasien positif yang memiliki gejala. Pasien tanpa gejala sebenarnya dapat diisolasi di rumah saja. 

"Namun karena kami masih khawatir dengan penularannya, maka diputuskan diisolasi di Rumah Singgah Teratai," tutur Fajar pada Selasa, 18 Agustus 2020.

Fajar menambahkan, kasus positif di Kulon Progo sekarang ini didominasi pasien tanpa gejala. Mereka tidak menunjukkan gejala sakit dan bahkan mereka tampak sehat. Namun rupanya bersifat pembawa virus dan punya potensi menyebarkan Covid-19.

Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengatakan, kasus positif di Kulon Progo perlu mendapat perhatian serius meski jumlah kasusnya tidak separah di daerah lain "Memang daerah lain masih lebih banyak, namun kami tetap prihatin karena dalam beberapa waktu terakhir ada peningkatan jumlah kasus yang signifikan," kata dia.

Sutedjo menjelaskan, pihaknya menyoroti semakin banyaknya kasus positif. Menjelang pertengahan tahun 2020 hingga sekarang ini, pertambahan kasus di Kulon Progo cukup tinggi.

"Maka dari itu upaya penanggulangan terus dilakukan. Oleh PKK Kulon Progo, dilaksanakan acara Gebrak Masker di seluruh kapanewon. Kemudian di rumah sakit, juga ditambah fasilitas isolasi untuk pasien tanpa gejala yang difasilitasi di Rumah Singgah Teratai," ungkapnya. []

Berita terkait
Jumlah Tenaga Kesehatan di Bantul yang Terpapar C-19
Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Bantul yang terpapar virus C-19 terus bertambah.
Sekolah Tatap Muka Risiko Muncul Klaster C-19 di DIY
Epidemiolog UGM menyebut sekolah tatap muka di DIY berisiko memunculkan klaster baru C-19. Untuk itu, perlu asesmen secara menyeluruh.
Tiga Buku Panduan Pencegahan C-19 Daop 6 Yogyakarta
Daop 6 Yogyakarta meluncurkan tiga buku panduan pencegahan C-19 sekaligus memastikan penambahan jumlah KA yang beroperasi pada long weekend ini.
0
Komisi VIII DPR Optimis Sentra Kemensos Jadi Multilayanan yang Bisa Penuhi Kebutuhan Masyarakat
Anggota Komisi VIII optimis, transformasi fungsi Sentra Kemensos menjadi multilayanan akan semakin meningkatkan pemenuhan kebutuhan masyarakat.