Jakarta - Liverpool akhirnya tampil sebagai juara Liga Champions. Untuk keenam kalinya, Liverpool meraih trofi setelah di all English final mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0 di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu 2 Juni 2019 dini hari WIB.
Di pertandingan itu, Tottenham sesungguhnya kembali diperkuat striker Harry Kane yang sudah pulih dari cedera. Kehadiran striker yang sudah mencetak 24 gol di berbagai komperisi musim ini memang menaikkan moral pemain. Namun Kane gagal memberi kontribusi bagi The Lilywhites.
Liverpool yang juga diperkuat Roberto Firmino tampil lebih percaya diri. Ini tidak terlepas dari gol cepat Mohamed Salah yang tercipta di menit kedua. Dan gol kedua yang tercipta hanya tiga menit sebelum bubaran oleh Divock Origi menjadikan pertandingan selesai lebih cepat. Liverpool sudah mengukuhkan juara saat Origi membobol gawang Hugo Lloris.
Sukses itu mengukuhkan Liverpool sebagai tim yang paling banyak memenangi Liga Champions antara tim-tim Liga Premier Inggris. Mereka terakhir kali menjadi juara pada 2005 saat menang adu penalti melawan AC Milan.
Keberhasilan di Liga Champions menjadi trofi pertama manajer Juergen Klopp selama menangani Liverpool. Klopp juga untuk pertama kalinya memenangi trofi tersebut setelah gagal bersama Borussia Dotmund pada 2013. Musim lalu, manajer asal Jerman ini juga gagal mengantarkan Liverpool menjadi juara setelah dikalahkan Real Madrid 1-3.
Sebaliknya, harapan Tottenham menjadi tim ke-23 yang memenangi trofi Liga Champions pupus sudah. Mereka pun menyamai rekor tim tetangga di London utara, Arsenal, yang pernah mencapai final pada 2006. Namun di final, Arsenal dikalahkan Barcelona 1-2.
Cepat Tetapi Kontroversial
Kemenangan Liverpool diwarnai dengan penalti cepat tetapi kontroversial yang tercipta di satu menit 48 detik. Pasalnya wasit Damir Skomina menunjuk titik putih setelah pemain Tottenham Moussa Sissoko dianggap menyentuh bola di kotak terlarang.
Namun Sissoko sesungguhnya tidak sengaja menyentuh bola saat berusaha memblok tendangan Sadio Mane. Begitu pula, bola tersebut hanya mengenai bagian lengan. Meski sudah meninjau insiden itu melalui VAR, wasit bersikukuh dengan keputusannya.
Eksekusi penalti dituntaskan oleh Salah. Kiper Lloris sesungguhnya sudah bergerak ke arah yang tepat. Hanya bola tetap meluncur ke gawangnya.
Gol Salah merupakan tercepat kedua setelah gol Paolo Maldini dalam sejarah Liga Champions. Gol Maldini tercipta di detik 50. Menariknya, gol itu tercipta saat Milan menghadapi Liverpool di 2005.
Pertandingan sempat diwarnai dengan aksi perempuan mengenakan swimsuit hitam bertuliskan 'Vitaly Uncencored' yang menerobos ke lapangan menit 20. Perempuan yang diketahui bernama Kinsey Wolanski sempat berlari di antara pemain sebelum dihentikan petugas.
Wolanksi tak lain pasangan dari Vitaly Zdorovetskiy yang mengelola situs porno. Wolanski sendiri memiliki akun Instagram dengan 300 ribu followers. Melalui Instagram, dia rutin menampilkkan foto-foto dirinya.
Vitaly Uncensored merupakan saluran di YouTube yang memiliki 1,6 miliar pengikut. Saluran YouTube itu dikelola pasangannya, Vitaly Zdorovetskiy.
Kemenangan Liverpool akhirnya dipastikan oleh gol Origi yang masuk menggantikan Roberto Firmino di menit 58. Origi pula yang menjadi bintang kemenangan Liverpool atas Barca di semifinal kedua. Dia mencetak dua gol saat membuka sekaligus menutup pesta Liverpool yang membantai Barca 4-0 di Anfield.
Gol Origi tidak terlepas dari kesalahan pemain Tottenham yang hendak membuang bola. Namun bola liar dengan cepat diambil James Milner yang kemudian memberikannya kepada Origi.
Sempat membawa bola, Origi kemudian langsung menendang ke sudut kiri gawang tanpa bisa dijangkau Lloris. Skor 2-0 untuk Liverpool yang bertahan sampai akhir pertandingan sekaligus membawa The Reds menjadi juara Liga Champions. []
Baca juga:
- Mimpi Buruk Bila Liverpool Kalah di Liga Champions
- Tottenham vs Liverpool, Susunan Tim dan Prediksi
- Keita Absen, Firmino Perkuat Liverpool di Final
