Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR, Dito Ganinduto mengaku kecewa dengan sikap dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pasalnya, Komisi VI yang bermitra dengan Kementerian BUMN ini merasa bertanggung jawab atas kejadian pemadaman listrik di Jabodetabek hingga Jawa Tengah.
"Yang saya sesalkan sebagai pimpinan komisi VI, saya meminta sekretariat untuk menghubungi Kementerian BUMN , tapi tidak ada," kata Dito di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2019.
"SesMennya mana? katanya lagi naik haji, Deputinya mana? Deputi yang ngerti mana, katanya Hari, Harinya mana? naik haji," ujar dia.
Saya meminta sekretariat untuk menghubungi Kementerian BUMN , tapi tidak ada.
Politikus Partai Golkar ini menilai pihak Kementerian BUMN acuh terhadap kejadian yang dialami masyarakat luas. Hingga saat ini, ia masih menunggu respon dari Kementerian BUMN.
"Saya kasih kesempatan carikan siapa Deputi yang bisa mewakili mau kita panggil Komisi VI secara informal karena masih masa reses. Tapi sampai detik ini tidak dijawab Kementerian Bumn, sampai hari ini saya kecewa sekali," ujarnya.
Meski begitu, Dito yang pernah menduduki Komisi VII selama tiga periode ini juga mengaku penasaran, dengan alasan dari pihak PT PLN Persero.
Namun, saat Komisi VII menggelar rapat tertutup bersama PLN, ia mengaku tak tertarik mendengarkan penjelasan dari Plt Dirut PLN, Sripeni Inten Cahyani.
"Sempat masuk tadi, mencoba mendengarkan sekilas penjelasan dari pihak PLN, tapi teknis saja, yang mau saya ketahui alasannya, apa penyebabnya," jelasnya.
Diketahui, hari ini Komisi VII DPR menggelar rapat tertutup bersama Direksi PLN. Namun, rapat digelar secara tertutup dan akan dilanjutkan nanti pada saat masa reses telah berakhir.
Baca juga: