Lima Sarjana Arsitektur Ini Jauh dari Gambaran Suram Iklan Gerindra

Jauh dari gambaran suram iklan Gerindra, lima orang berlatar sarjana arsitektur ini gemilang dalam kariernya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berlatar pendidikan sarjana arsitektur. (Foto: Antara)

Jakarta, (Tagar 21/12/2018) - Materi kampanye Pilpres 2019 dari pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno kembali menjadi kontroversi. Iklan dalam bentuk video berdurasi satu menit yang diunggah oleh akun Twitter resmi milik Partai Gerindra tersebut dianggap melecehkan profesi arsitek.

Pasalnya, dalam video iklan Gerindra tersebut ditampilkan adegan seorang arsitek yang baru saja berhasil menyelesaikan pendidikannya mengalami kesulitan mencari pekerjaan. Akibatnya, tokoh arsitek muda dalam iklan harus menjalani berbagai profesi pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan tingginya.

Baca juga: Iklan Gerindra untuk Pemalas dan Pemimpi Instan

Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia periode 2018-2021, Ahmad Djuhara bahkan turut mengomentari isi dari iklan yang dianggapnya bermuatan informasi yang bias tersebut.

"Saya Ahmad Djuhara Ketum Ikatan Arsitek Indonesia. Ada bias dari iklan kampanye ini tentang profesi arsitek yang perlu diluruskan," cuit Djuhara melalui akun Twitternya, Minggu (16/12).

"Iklan kampanye ini bisa memberi dua pesan: cari kerja susah dan jadi arsitek susah," kata Djuhara dalam cuitan berikutnya. 

"Bagaimana pun situasinya, @Gerindra atau pihak atau partai manapun sebaiknya ikut membangun profesi, vokasi dan okupasi apa pun di Indonesia dengan nada yang optimistik dan positif," lanjut Djuhara.

Baca juga: PDIP Nilai Iklan Partai Gerindra 'Sarjana Kerja Kerja Kerja' Blunder

Keberatan Ahmad Djuhara barangkali memang banyak benarnya. Cara berpikir yang optimistik dan positif akan membantu banyak generasi muda, dengan atau tanpa gelar sarjana arsitektur sekalipun menemukan pekerjaan impian mereka.

Jikapun ternyata memang ada keterbatasan tersedianya kesempatan berkarier bagi lulusan arsitektur, mengambil jenis profesi lain atau membangun sebuah perusahaan sendiri juga bukan hal yang tidak mungkin dilakukan oleh lulusan-lulusan arsitek muda tersebut.

Berikut ini Tagar News rangkumkan kisah sukses tokoh-tokoh berlatar belakang Sarjana Arsitektur:

1. Anindya Kusuma Putri

Anindya Kusuma PutriAnindya Kusuma Putri. (Foto: Instagram/Anindya Kusuma Putri)

Menempuh pendidikan di Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro, Semarang Jawa Tengah tidak lantas membuat Anin mematok karier sebagai arsitek. Setelah lulus sebagai Sarjana Teknik, dara kelahiran 3 Februari 1992 itu justru sibuk di dunia hiburan Tanah air. Sempat memenangi kontes Gadis Sampul tahun 2008, Anindya Kusuma Putri kemudian didaulat sebagai Putri Indonesia tahun 2015.

Saat ini, nama Anin semakin berkibar di industri hiburan nasional dengan bermain dalam film Kukejar Cinta de Negeri China, membawakan banyak program televisi seperti Jejak Petualang dan My Trip My Adventure, juga menjadi juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga sejak Mei 2017.

2. Ciputra

CiputraCiputra. (Foto: Ciputra.com)

Tidak banyak orang tahu kalau penyandang gelar orang terkaya ke-27 versi majalah Forbes edisi tahun 2011, Ciputra adalah seorang arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung. Mengalami kepahitan hidup sejak kecil karena sang ayah diculik dan tidak kembali pada waktu dirinya masih berusia 13 tahun, Ciputra saat ini telah berhasil dikenal sebagai seorang pengusaha properti yang sukses.

Semenjak masih berada di tingkat empat bangku kuliahnya di ITB, Ciputra telah berpikir visioner. Alih-alih mengandalkan ijazahnya kelak untuk bekerja pada perusahaan milik orang lain, pria bernama lahir Tjie Tjin Hoan itu membangun bisnis konsultan arsitek bersama beberapa orang kawan dan berkantor pada sebuah garasi.

Kegigihannya mengantarkan Ciputra didaulat menjadi direksi di perusahaan milik Pemda DKI, Jaya Group dan membangun salah satu pusat rekreasi terbesar di Jakarta, yaitu Taman Impian Jaya Ancol. Tidak hanya puas berkarier di perusahaan milik pemerintah, Ciputra kemudian mendirikan perusahaan keluarga, Ciputra Group yang bertahan sampai sekarang.

3. Erwin Gutawa

Erwin GutawaErwin Gutawa. (Foto: Instagram/Erwin Gutawa)

Penata musik dan produser, Erwin Gutawa juga merupakan seorang arsitek jebolan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (1986). Usai menyelesaikan pendidikannya di jurusan arsitektur, Erwin memilih mengabdikan hidupnya pada dunia musik.

Tahun 1985-1993 ia bergabung dengan Karimata, band beraliran fusion jazz yang sempat melepas rilis sebanyak lima buah album penuh. Setelahnya, ayah dari penyanyi muda Gita Gutawa tersebut mendirikan Erwin Gutawa Orchestra pada tahun 1993. Kelompok Orchestranya bukan hanya bertahan sampai saat ini, tapi juga kerap dipercaya mengiringi konser-konser tunggal banyak penyanyi dan grup musik papan atas Indonesia.

4. Rizal Mantovani

Rizal MantovaniRizal Mantovani. (Foto: Instagram/Rizal Mantovani)

Berawal saat dirinya masih duduk di bangku kuliah arsitektur Universitas Trisakti pada tahun 1991, Rizal Mantovani mendapat tawaran dari sebuah televisi swasta yang baru lahir untuk merancang desain set studio. Mendapat kesempatan mengaplikasikan ilmu arsitektur yang ia miliki dalam dunia kreatif pertelevisian, pria kelahiran 12 Agustus 1967 ini kemudian justru menceburkan diri dalam dunia pembuatan konten visual.

Rizal mengaku jatuh cinta pada dunia kreatif visual berupa konten video klip karena merasakan banyak kesamaan antara seni arsitektur dengan seni visual. Keduanya dinilai sama-sama memperhatikan detail.

Berkat keputusannya tersebut, sampai saat ini Rizal Mantovani telah memproduksi  lebih dari 24 judul film layar lebar sebagai sutradara, juga puluhan video klip musik penyanyi dan kelompok musik papan atas Indonesia.

5. Ridwan Kamil

Ridwan KamilRidwan Kamil. (Foto: Instagram/Ridwan Kamil)

Lulus dari pendidikan S-2 dari Universitas of California, Berkeley, Ridwan Kamil terjun ke dunia kerja sebagai arsitek profesional di beberapa perusahaan di Amerika Serikat. Pulang dari luar negeri, Kang Emil, sapaan akrabnya, mendirikan Urbane, sebuah perusahaan yang kemudian memiliki reputasi di dunia internasional.

Didirikan pada tahun 2004, Urbane kemudian mendapat banyak penghargaan. Sampai dengan tahun 2013, Urban telah mengerjakan lebih dari 50 proyek bertaraf nasional dan internasional.

Ridwan Kamil kemudian banting setir ke dunia politik saat dirinya diusung Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra sebagai calon wali kota Bandung, dan menang pada tahun 2013. Saat ini, Kang Emil makin menancapkan pengaruhnya di dunia politik nasional sebagai Gubernur ke-15 Jawa Barat.

Dalam kebijakan mengatur Kota Bandung dan provinsi Jawa Barat,  Ridwan Kamil tak segan menerapkan ilmu arsitektur dan tata kota yang dimilikinya. Membuat karier suami dari Atalia Praratya Kamil makin moncer dari hari ke hari. []

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.