Lima Pengacara Batak Paling Terkenal di Indonesia

Siapa sangka ternyata orang Batak dikenal sebagai pengacara terkenal. Mereka disegani akibat berani membela klien di meja hijau.
Hakim Mahkamah Konstitusi menunjukkan sebagian bukti pihak pemohon yang belum bisa diverifikasi saat sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) presiden dan wakil presiden di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (19/6/2019). Sidang ini beragendakan mendengarkan keterangan saksi fakta dan saksi ahli dari pihak pemohon. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

Jakarta - Suku Batak dikenal memiliki suara yang merdu. Tak ayal banyak yang berprofesi sebagai penyanyi. Namun, siapa sangka ternyata banyak juga orang-orang berdarah Batak menjadi pengacara terkenal. Mereka disegani akibat berani membela klien di meja hijau. Berikut Tagar rangkum, lima pengacara Batak terkenal di Indonesia 

1. Hotman Paris Hutapea

Nama Hotman Paris Hutapea tersohor di dunia peradilan. Pria kelahiran Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara ini merupakan pengacara di bidang hukum bisnis Internasional. Dia memiliki firma hukum sendiri bernama Hotman Paris Hutapea & Partners yang berdiri sejak 1999.

Selain kerap mendampingi klien ternama, Hotman banyak menerima keluhan masyarakat terkait masalah hukum. Melalui akun Instagram miliknya, @hotmanparisofficial, dia sering berbagi pengalamannya dalam lingkup pengacara.

Karena kerap membantu atau memberi masukan terkait masalah hukum kepada masyarakat tak mampu, di tempat favoritnya 'nongkrong' Kopi Joni, Hotman sering menerima ucapan terimakasih atau bayaran berupa bingkisan kerupuk, atau kue serabi. 

Pria berusia 59 tahun itu juga cukup terkenal nyentrik, mulai dari dandanan, aksesoris, kendaraan, hingga kehidupan pribadinya yang serba bergelimpangan kemewahan. Sebab itu Hotman memiliki banyak julukan, seperti pengacara selebritis Indonesia, raja pailit, dan pengacara 30 miliar. 

Sejumlah media juga menyematkan julukan kepadanya, di antaranya Majalah SWA menyebut Hotman; The Most Dangerous Lawyer dan Celebrity Lawyers. Sedangkan majalah asal Australia pernah menobatkan Hotman dengan julukan Bling-bling Lawyer.

Hotman Paris HutapeaPengacara publik Hotman Paris Hutapea. (Foto: Youtube/HotmanParisOfficial)

2. Hotma Sitompul

Hotma Sitompul merupakan ayah sambung Bams eks vokalis kelompok musik Samsons. Salah satu pengacara yang disegani di dunia hukum Indonesia ini dikenal memiliki bayaran tinggi. Per kasus yang ditangani bisa memiliki tarif mencapai ratusan juta.

Memiliki firma hukumnya sendiri Hotma Sitompoel & Associates, Hotma yang disebut bertarif ratusan juta ternyata juga menginisiasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mawar Saron yang diperuntungkan bagi masyarakat miskin. 

Jumlah klien yang pernah dihadapi Hotma cukup panjang, di antaranya ditunjuk sebagai kuasa hukum dari cucu konglomerat Kartini Muljadi, Richard Muljadi. Richard terbelit kasus penggunaan narkoba jenis kokain.

Selain itu mendampingi artis kondang Raffi Ahmad dalam kasus penyalahgunaan narkoba, dan kasus pembunuhan gadis kecil Engeline oleh Margariet di Bali.

Soal kekayaan tak perlu ditanya lagi, pengacara ini memiliki beberapa aset investasi properti yang tersebar di beberapa mall besar di Jakarta. Tidak hanya itu, kendaraan, aksesoris, dan rumah Hotma juga terbilang mewah.

Hotma SitompulPengacara Hotma Sitompul meninggalkan ruangan seusai menjadi saksi dalam persidangan kasus korupsi pengadaan KTP elektronik dengan terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (1/2). Dalam sidang yang beragenda mendengarkan keterangan saksi tersebut Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menghadirkan lima orang saksi. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga).

3. Luhut MP Pangaribuan

Pengacara Luhut Marihot Parulian Pangaribuan dilahirkan di Balige, Sumatera Utara, tanggal 24 Mei 1956. Setelah meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Indonesia (UI) pada 1981, ia kemudian bergabung dengan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) yang bernaung di bawah Persatuan Advokat Indonesia (Peradin)

Pernah bergabung dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) pada tahun 1980 dan ditunjuk sebagai Sekretaris Eksekutif Dewan Pengurus YLBHI. Yayasan ini diketahui berdiri pada pada 26 Oktober 1970 atas inisiatif Adnan Buyung Nasution dan Ali Sadikin (Saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta).

Juga pernah menjadi kuasa hukum Megawati Soekarnoputri saat itu mereka menggugat keabsahan Kongres Partai Demokrasi Indonesia (PDI) versi Soerjadi pada tahun 1996. 

Pada 2001, Luhut Pangaribuan dipercaya oleh Abdurrahman Wahid alias Gus Dur saat Presiden RI ke-4 ini diperiksa Pansus Buloggate 1 dalam kasus dana nonbujeter Badan Urusan Logistik (Bulog). Kemudian Luhut meminta harus menghentikan penyelidikannya karena dasar hukumnya tidak kuat.

Pada sidang sengketa Pilpres 2019 di MK namanya kembali santer karena beberapa kali mematahkan pernyataan dari gugatan yang dilayangkan kubu Prabowo-Sandiaga terhadap pasangan Jokowi-Ma’ruf.

Luhut Marihot Parulian PangaribuanLuhut Marihot Parulian Pangaribuan saat memberikan pemaparan menggunakan kemeja batik.(foto:Ig/luhutmppangaribuan)

4. Juniver Girsang

Dia adalah salah satu pengacara senior di Indonesia yang mulai berkarir di dunia hukum Indonesia sejak tahun 1987. Juniver sering terlibat berbagai kasus hukum kelas berat, seperti menjadi salah satu kuasa hukum Firman Wijaya dalam menghadapi gugatan Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kasus korupsi Mall Grand Indonesia dan masih banyak lagi.

Juniver Girsang pun aktif mengikuti berbagai kegiatan komoditas para advokat Indonesia. Dia juga pernah membentuk tim pembela pancasila dengan para petinggi kepolisian dan dengan para anggota Perhimpunan Advokat Indonesia yang saat itu bertugas melindungi pancasila sebagai ideologi negara oleh beberapa pihak yang ingin menggantinya.

Juniver GirsangJuniver Girsang.(Foto:Ig/pengacarahits)

5. Otto Hasibuan

Otto Hasibuan pernah menjabat sebagai ketua umum DPP Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) selama dua periode, yakni 2003-2007 dan 2007-2012. Selain itu, dia juga pernah menjadi ketua umum Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) periode 2005-2015.

Pada Oktober 2014, Otto mendapat gelar profesor kehormatan dari Universitas Jayabaya atas jasanya menegakkan hukum dan keadilan selama 32 tahun menjadi advokat.

Dia juga pernah menjadi kuasa hukum Jessica Kumala Wongso atas dakwaan permbunuhan Mirna dengan menggunakan kopi beracun sianida. Selanjutnya, pada 2017 dia juga pernah menjadi kuasa hukum eks Ketua DPR Setya Novanto atas dugaan korupsi e-KTP.

Otto HasiabuanOtto Hasiabuan saat liburan. (Foto:Ig/ottohasibuanprivate)

Baca juga: 

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.