Lima Manfaat Debat Capres untuk Calon Pemilih di Pilpres 2019

Sebelum Pilpres 2019 digelar, KPU diketahui menyelenggarakan lima debat capres.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak)

Jakarta, (Tagar 1/4/2019) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelenggarakan empat dari total lima debat Pilpres 2019 yang digelar berurutan hingga jelang pesta demokrasi pada 17 April 2019.

Debat perdana dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, 17 Januari 2019 menghadirkan kedua pasangan calon yakni paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan visi dan misi kedua pasangan calon soal hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

Kemudian pada debat kedua hanya dilakukan oleh calon presiden saja, yakni antara Jokowi dan Prabowo saja. Mengusung tema energi, pangan, infrastruktur, lingkungan dan sumber daya alam, debat dilaksanakan di Hotel Sultan Jakarta Selatan, pada 17 Februari 2019.

Pada debat ketiga, KPU hanya menyertakan calon wakil presidennya saja yaitu Ma'ruf dan Sandi. Kali ini debat yang dilaksanakan 17 Maret 2019 di Hotel Sultan mengangkat tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan serta sosial dan kebudayaan.

Jika tiga kali debat sebelumnya dilaksanakan tiap tanggal 17 April, pada debat keempat dilaksanakan 30 Maret 2019 di Hotel Sangri La, Jakarta Pusat. Lantas yang bertarung pada debat keempat yang bertema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan serta hubungan internasional hanya capresnya saja, yaitu Jokowi vs Prabowo.

Gelaran debat terakhir rencananya akan berlangsung pada 13 April, tiga hari sebelum waktu pemilihan. Dengan tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi serta perdagangan dan industri, debat terakhir ini akan diikuti oleh kedua paslon yakni Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi.

Ada lima debat pilpres yang dilaksanakan oleh KPU, yang dapat ditonton masyarakat di sejumlah stasiun yang dipilih pada setiap debatnya. Lalu, sebenarnya apa manfaat dari debat pilpres bagi masyarakat sebelum dilakukan pemilihan pada 17 April?

Jika bertanya mengenai perlu atau tidaknya debat pilpres, menurut Pengamat Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati sejatinya memang perlu diselenggarakan oleh KPU. Sebab, debat pilpres menjadi parameter publik menentukan kandidatnya layak atau tidak menjadi pemimpin negara.

"Itu bagian dari ujian kompetensi dan paramater publik layak tidaknya kandidat menjadi pemimpin," ujarnya kepada Tagar News, Senin (1/4).

Untuk lebih lengkapnya, Wasisto pun menyebutkan setidaknya ada lima manfaat menyelenggarakan debat pilpres sebelum waktu pemilihan.

1. Publik bisa mengerti kapasitas individu masing-masing kandidat.
2. Publik bisa lebih terbuka pemikirannya soal plus dan minus kandidat.
3. Publik juga mendapatkan informasi banyak soal program-program dari masing-masing kandidat.
4. Publik bisa mengira dan menilai kebijakan seperti apa yang ditempuh bila kandidat menang.
5. Publik bisa menagih janji-janji politik kandidat ketika menang pemilu.

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.