Jakarta - Gagal di Liga Premier Inggris tetapi harus juara di Liga Champions. Ini menjadi tekad bek Liverpol Dejan Lovren saat menghadapi Tottenham Hotspur di final Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu 2 Juni 2019 dini hari WIB.
Liverpool pantas kecewa karena gagal meraih gelar juara liga untuk kali pertama sejak kompetisi di Inggris berubah menjadi Liga Premier. Setelah berganti nama, kompetisi dikuasai Manchester United yang kadang berbagi gelar dengan Arsenal, Chelsea, Newcastle United, Blackburn Rovers dan kini Manchester City. Bahkan tim sekelas Leicester City saja bisa menjadi juara. Sedangkan Liverpool masih meneruskan mimpi.
Kegagalan musim ini kian menyakitkan karena The Reds bersaing ketat dengan City sampai laga terakhir liga. Padahal, bila mampu menjaga konsistensi, Liverpool sesungguhnya tak sulit merebut titel liga.
Pasalnya mereka sempat unggul tujuh poin dari City. Tim asuhan Juergen Klopp pun gagal memanfaatkan kesempatan terbaik saat menjamu City di Anfield. Mereka hanya mampu meraih satu poin setelah ditahan The Citizens tanpa gol.
Kami telah memberikan segalanya di musim ini. Terus terang meski kami gagal, ini menjadi musim yang brilian, terutama saat kami bertanding di Anfield
Meski demikian, Liverpool berpeluang menutup musim ini dengan merengkuh trofi Liga Champions sekaligus mengobati kekecewaan karena gagal di kompetisi domestik. Mereka pun ingin memperpanjang rekor sebagai tim Inggris yang paling banyak memenangi Liga Champions.
Bila memenangkan duel melawan Tottenham mereka menjadi satu-satunya tim Inggris yang pernah memenangi trofi kuping besar itu sebanyak enam kali. Bandingkan dengan Man United yang baru tiga kali mengangkat trofi itu.
"Kami telah memberikan segalanya di musim ini. Terus terang meski kami gagal, ini menjadi musim yang brilian, terutama saat kami bertanding di Anfield," kata Lovren.
"Menurut saya, suporter sangat menikmati musim ini. Apalagi saat kami menghadapi Barcelona (di semifinal kedua Liga Champions)," jawabnya.
Di semifinal kedua, Liverpool menjalankan misi berat setelah kalah 0-3 di Nou Camp. Namun Liverpool mampu membalikkan keadaan di Anfield. Mereka menang 4-0 sekaligus melaju ke final menghadapi Tottenham.
"Kami akan menjalani final lain (di Liga Champions). Saya yakin kami akan kembali dengan senyum bahagia," ujarnya. []
Baca juga:
- Final Liga Champions 2019, Liverpool Difavoritkan
- Liverpool Gagal, Klopp Tetap Bangga
- Liverpool Menyesal Gagal Kalahkan City di Anfield
- Tottenham Menang, Pochettino Puji Pemain Pahlawan