Jakarta – Lifter yang berasal dari kontingen tuan rumah mengamuk di arena angkat berat pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Rabu, 13 Oktober 2021, usai dinyatakan gagal mendapatkan medali perak dan perunggu.
Atlet yang memiliki nama Tatang Hidayat ini diketahui mengamuk lantaran dirinya tidak terima dengan keputusan wasit pertandingan, Elly Endria dan Musli Yunus, yang menyatakan ia gagal meraih medali perak dan perunggu akibat selisih berat badan.
Tatang meluapkan amarahnya dengan berteriak lantang ke arah atlet lain di ruang istirahat. Amukan Tatang terdengar hingga kursi penonton di tribun sehingga panitia menunda agenda pengalungan medali pemenang sementara.
- Baca Juga: Daftar Pertandingan PON XX Papua, Rabu 13 Oktober 2021
- Baca Juga: Jabar Masih Memimpin, Ini Klasmen Sementara PON 13 Oktober
“Sumpah, saya tidak terima. Mana wasit, saya tidak terima,” teriak Tatang dari samping panggung pertandingan di Auditorium Uncen Jayapura Rabu, 13 Oktober 2021.
Berdasarkan catatan panitia pelaksana PON XX Papua 2021, berat badan yang dimiliki Tatang 90,90 kilogram, lebih berat dari berat yang dimiliki Abdul Latif Mana yaitu 88,70 kilogram dan Andi Kurniawan yaitu 90,85 kilogram.
Tampil di arena angkat berat, Tatang Hidayat turun dalam kelas 93 kilogram putra cabang angkat besi dengan mengumpulkan total angkatan sebesar 840 kilogram. Total angkatan ini terdiri dari 350 kilogram squat, 220 kilogram bench press, dan 280 kilogram dead lift.
Total angkatan Tatang menyamai lifter peraih medali perak asal Jambi Abdul Latif Mana dengan total angkatan 840 kilogram yang terdiri dari 330 kilogram squat, 230 kilogram bench press, dan 280 kilogram dead lift.
- Baca Juga: Tersisa Lima Emas di Hari Terakhir Catur PON XX Papua 2021
- Baca Juga: Daftar Pertandingan PON XX Papua, Rabu 13 Oktober 2021
Masih ditotal yang sama, Tatang juga menyamai lifter Kalimantan Timur Andi Kurniawan dengan total angkatan 840 kilogram yang terdiri atas 340 kilogram squat, 210 kilogram bench press, dan 290 kilogram dead lift.
Karena memiliki totalan yang sama, selain mengamuk di ruang istirahat, Tatang juga menuntut penjelasan dari wasit atas kekalahan yang dialaminya di babak final. Situasi ini akhirnya ditangani petugas keamanan dan relawan yang bertugas.
Panitia berhasil menenangkan amarah Tatang kepada wasit setelah hampir 30 menit meluapkan emosinya di ruang atlet dan di depan ruangan medis.
(Rana Maheswari Ummairah)