TAGAR.id, Jakarta - Perusahaan Korea Selatan (Korsel), LG Energy Solution Ltd, 24 Maret 2023, mengatakan akan menginvestasikan 7,2 triliun won (sekitar Rp 85 triliun) untuk membangun pabrik baterai di Arizona, Amerika Serikat (AS).
Proyek tersebut dihidupkan kembali setelah sempat dihentikan pada tahun lalu karena kondisi perekonomian yang memburuk.
Produsen baterai kendaraan listrik peringkat ketiga dunia, yang memasok di antaranya Tesla, Lucid Group Inc, pada Juni tahun lalu mengatakan sedang menilai kembali rencana investasi senilai 1,7 triliun won itu karena kondisi ekonomi yang "belum pernah terjadi sebelumnya". Hal itu diungkapkan hanya tiga bulan rencana pembangunan diumumkan.
LGES pada Januari 2023 mengatakan telah melakukan "diskusi aktif" dengan Tesla dan perusahaan rintisan kendaraan listrik untuk memasok baterai dari pabrik yang diusulkan.
LGES mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pabrik Arizona yang baru akan terdiri dari dua fasilitas manufaktur - satu untuk baterai silinder untuk kendaraan listrik atau EV, dan satu lagi untuk baterai tipe kantong lithium besi fosfat untuk sistem penyimpanan energi.
"Keputusan perusahaan untuk meningkatkan investasi dalam produksi baterai EV silindris di Amerika Utara berasal dari meningkatnya permintaan dari produsen EV untuk baterai berkualitas tinggi yang diproduksi secara lokal, berkinerja tinggi dalam upaya untuk memenuhi kredit pajak EV Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA)," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Produsen mobil dan baterai EV berlomba untuk mendirikan manufaktur di AS untuk memanfaatkan subsidi federal yang dapat menghasilkan hingga 45 dolar AS (setara dengan Rp 682.888,50) per kilowatt hour (kWh) untuk mengimbangi biaya produksi.
LGES, yang memasok Tesla, General Motors Co dan lainnya, juga memiliki lokasi produksi di Korea Selatan, China, Polandia, Kanada, dan Indonesia. (ah/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []