Jakarta - Leicester City secara dramatis sukses menaklukkan Everton 2-1 di pertandingan Liga Premier Inggris di Stadion King Power. Kemenangan yang mengancam Liverpool karena memangkas jarak poin. Namun Leicester justru mendapat ancaman dari Arsenal.
Kemenangan yang ditentukan lewat gol Kelechi Iheanacho di menit terakhir. Bahkan meski gol sudah tercipta, suporter tetap sport jantung karena wasit memutuskan meninjaunya lewat VAR. Gara-garanya, asisten wasit sempat mengangkat bendera bila Iheanacho dalam posisi offside.
Namun wasit Graham Scott akhirnya mengesahkan gol itu yang sambut sorak-sorai suporter. Kemenangan yang menjadikan Leicester menduduki posisi kedua klasemen sementara dengan poin 32. Mereka mengungguli Manchester City dan Chelsea.
Fokus utama saya adalah Leicester. Saya tak terganggu dengan kabar itu dan tak memikirkannya
Tak hanya itu, The Foxes sukses memangkas jarak poin dengan pimpinan klasemen. Kini, Leicester terpaut delapan poin dari The Reds.
Leicester pantas menjadi pesaing serius Liverpool. Mereka tercatat enam kali meraih kemenangan secara berturut-turut. Juara Liga Premier ini tercatat sudah 10 kali menang dari 14 pertandingan di kompetisi domestik.
Mereka berpeluang merapatkan jarak poin saat memasuki bulan Desember. Pasalnya, kompetisi memasuki jadwal yang padat, terutama saat menjelang Natal dan Tahun Baru. Liverpool bakal melakoni laga paling padat karena mereka masih akan berlaga di Piala Dunia antar Klub.
Di laga itu, Leicester harus bekerja keras mengalahkan Rivalnya. Bahkan Everton unggul lebih dulu melalui Richardlison saat mencetak gol di menit 23. Sundulannya yang memanfaatkan umpan silang Djibril Sidibe sukses menaklukkan kiper Kasper Schmeichel. Keunggulan 1-0 itu bertahan sampai akhir babak pertama.
Di babak kedua, Leicester akhirnya bangkit. Striker James Vardy yang menyambut umpan dari Iheanacho sukses mencetak gol di menit 68. Vardy pun selalu mencetak gol di enam pertandingan terakhir.
Kemenangan tuan rumah akhirnya ditentukan oleh Iheanacho. Golnya di injury time menjadikan Leicester menang 2-1.
Manajer Leicester City Brendan Rodgers disebut-sebut bakal pindah ke Arsenal. Namun Rodgers memastikan dirinya tetap akan menangani Leicester. (Foto: standard.co.uk)
Hanya kemenangan itu terganggu oleh kabar bila Arsenal ingin memboyong manajer Leicester Brendan Rodgers untuk menggantikan Unai Emery. Rumor kian memanas karena klausul kontrak eks manajer Liverpool ini ternyata dibuka. Artinya, Rodgers bakal meninggalkan Leicester bila ada penawaran tinggi sesuai klausul kontraknya yang diajukan klub lain.
Hanya, Rodgers yang didatangkan Leicester dari Celtic ini menepis kabar tersebut. Dia juga memastikan fokus pada klub.
"Fokus utama saya adalah Leicester. Saya tak terganggu dengan kabar itu dan tak memikirkannya," kata Rodgers saat dikonfirmasi bila rilis klausulnya sudah dibuka.
"Saya meninggalkan klub Celtic delapan bulan lalu. Kini, kami menghadapi tantangan lebih besar karena harus finis di enam besar. Kami harus bekerja keras meraihnya dan saya senang melakukannya," ujar dia lagi.
Bila akhirnya Rodgers pindah ke klub lain, Leicester sudah mematok kompensasi sebesar 14 juta poundsterling atau lebih dari Rp 255 miliar. Namun Leicester tetap berusaha tidak melepas Rodgers. Apalagi, dirinya mendapat iming-iming berkompetisi di Liga Champions musim depan. Sementara, Arsenal masih berusaha mendapatkan posisi di empat besar.
"Ada 10 kandidat yang akan menjadi manajer Arsenal. Saya sendiri? Saya hanya ingin konsentrasi membantu proyek klub ini. Yang jelas saya sudah berada di klub besar,"ujar Rodgers menegaskan. []
