Hujan Deras Guyur Semeru, Waspada Banjir Lahar Dingin

Hujan deras yang melanda Gunung Semeru, warga diminta waspada terhadap lahar dingin.
Warga melihat banjir lahar dingin Gunung Semeru di kawasan Besuk Kobokan, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa, 1 Desember 2020. Banjir lahar dingin mengakibatkan terputusnya akses jalan antar kecamatan di Lumajang serta sejumlah truk dan alat berat penambang pasir terjebak. (Foto: Antara/Seno)

Jakarta - Hujan deras yang mengguyur Gunung Semeru membuat debit air di Sungai Besuk Lanang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meningkat pada Minggu, 17 Januari 2021 sejak pukul 13.40.

Peningkatan debit air yang terus terjadi di aliran Sungai Besuk Lanang dikhawatirkan dapat memicu bahaya sekunder, salah satunya banjir lahar dingin. Terlebih pada Sabtu, 16 Januari 2021, Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas guguran (APG).

Lahar dingin yang mengalir ke bawah apabila debit airnya meningkat terus maka akan membahayakan.

"Di puncak gunung curah hujan cukup tinggi jadi membawa aliran lahar dingin sampai dengan di Besuk Lanang ini. Jadi kita pantau dari Besuk Lanang ini, debit air dari yang kecil ini semakin meningkat. Jadi sebenarnya disitulah bahaya sekunder dari letusan Gunung Semeru ini," ujar Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti, dikutip Tagar, Senin, 18 Januari 2021.

"Lahar dingin yang mengalir ke bawah apabila debit airnya meningkat terus maka akan membahayakan," sambungnya.

Karena itu, Eka berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) Besuk Lanang dan lainnya untuk mengevakuasikan diri ke tempat aman.

Sementara itu, Bupati Lumajang, Thoriq Haq berencana akan mendirikan pos pantau di salah satu area daerah aliran sungai yakni di Curah Kobokan. Guna antisipasi dampak akibat lahar dingin di Gunung Semeru yang tidak dapat diprediksi.

"Jadi sewaktu-waktu terjadi lahar dingin disini, akibatnya tidak hanya satu sisi di sini, tetapi juga di bawah banyak masyarakat yang bekerja dan beraktivitas di dekat aliran arus sungai Semeru. Agar apabila di sini terjadi lahar dingin segera disampaikan ke bawah agar segera ada langkah antisipasi," ujar Thoriq.

Menurut Thoriq, hujan yang tidak merata dapat menjadi salah satu banjir lahar dingin yang tidak bisa diprediksi, sehingga pos pantau di Curah Kobokan, Desa Sumber Wuluh sebagai upaya antisipasi dini.

"Curah hujan yang tidak merata, di lokasi ini (Curah Kobokan) tidak hujan tetapi di atas hujan tentu itu akan berpotensi terjadi lahar dingin, kemungkinan-kemungkinan itu yang hari ini harus kita antisipasi," katanya. [] (Grace Natalia Indah)

Berita terkait
Doa Warganet Twitter Usai Erupsi Gunung Merapi & Semeru
#PrayforSemeru dan #PrayforMerapi ramai di jagad media sosial Twitter usai Gunung Merapi dan Gunung Semeru terus mengalami aktivitas vulkanik.
Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 4,5 KM
Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan, Kabupaten Lumajang saat ini menjadi titik guguran awan panas Gunung Semeru.
BPBD Lumajang Waspada Awan Panas dan Lahar Dingin Semeru
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih terjadi sehingga BPBD Lumajang mengingatkan warga bahaya awan panas dan lahar dingin.