Jakarta - Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol. Ahmad Luthfi menyampaikan, berdasarkan hasil penyidikan inafis labfor, dipastikan bahwa ledakan yang menewaskan 4 orang warga tersebut berasal dari bahan-bahan mercon/petasan.
Guna mengungkap kasus ini dan mengetahui asal –usul bahan pembuat mercon tersebut, saat ini Polda Jateng telah memeriksa 16 orang terkait kasus ledakan yang terjadi di Desa Ngabean Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen itu.
"Dari TKP kita kembangkan sudah kita periksa hampir 16 orang, termasuk kita telusuri dari mana bahan mercon itu berasal," tutur Ahmad Luthfi, Jumat, 14 Mei 2021.
- Baca juga : Polri Ingin Perpanjang Sanksi Putar Balik Kendaraan Sampai 24 Mei 2021
- Baca juga : Kapolri: Penyekatan Turunkan Arus Mudik Hingga 70%
Sebelumnya, Polres Kebumem telah melaksanakan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (KKYD) dan mengamankan hampir 4 kwintal bahan mercon. Selain itu, jajaran Polda Jateng juga telah memusnahkan 72.000 pieces bahan mercon.
Dalam hal ini Kapolda Jateng menegaskan bahwa kasus ini akan dikembangkan terus untuk jadi pembelajaran bahwa barang siapa yang menyimpan dan memguasai terkait bahan mercon/handak akan dikenai sanksi pidana UU Darurat No.12 Tahun 1951.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap seorang pelaku yang saat ini juga masih di rawat di rumah sakit diketahui bahwa para pelaku mendapatkan bahan mercon tersebut dari Pati dan dipesan secara online.
"Penyidik kita sudah berangkat ke sana untuk minta keterangan, nanti akan kita akan gambarkan secara utuh perkembangan selanjutnya," tegas Kapolda.
Dari TKP kita kembangkan sudah kita periksa hampir 16 orang, termasuk kita telusuri dari mana bahan mercon itu berasal.
Sementara di TKP ditemukan hampir 400 selongsong, namun laantaaran ke-4 pelaku tewas menyulitkan Polisi untuk mendapatkan keterangan.
Atas kejadian ini, Kapolda Jateng mengimbau pada seluruh warga Jawa Tengah untuk tidak main-main dengan petasan sebab bisa menimbulkan kerugian yang tak sedikit bahkan bisa mengancam jiwa. []