Jakarta - Vaksin Nusantara buatan Dokter Terawan, yang sudah dirintisnya sejak menjabat sebagai Menteri Kesehatan menuai pro kontra publik. Beragam klaim dilontarkan oleh peneliti vaksin itu, mulai dari harga murah hingga punya kekebalan seumur hidup terhadap virus Covid-19. Berikut 4 fakta Vaksin Nusantara ala Terawan tersebut.
1. Diragukan Pakar
Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban meragukan klaim yang dilontarkan peneliti Vaksin Nusantara buatan Terawan.
"Vaksin nusantara diklaim menciptakan antibodi seumur hidup. Mana buktinya? Data uji klinis fase duanya saja belum ada, apalagi fase tiga. Jadi, jika mau bicara klaim, tentu harus dengan data. Harus dengan evidence based medicine. Jangan membuat publik bingung," kata Zubairi melalui twitternya @ProfesorZubairi dikutip Tagar, Sabtu 20 Februari 2021.
Baca juga: Benarkah Vaksin Nusantara ala Terawan Kebal Seumur Hidup
"Sekali lagi, saya mendukung upaya eradikasi, seperti vaksin. Tapi perlihatkan kepada publik datanya. Biar tak gaduh. Vaksin Influenza saja bertahan kurang lebih setahun karena dipengaruhi mutasi virusnya. Duh, saya tak tahu motif klaim vaksin nusantara itu. Ada yang tahu?" tuturnya.
2. Berbiaya Murah
Bila telah diproduksi massal, Vaksin Nusantara diklaim berbiaya murah. Anggota Tim Peneliti Vaksin Nusantara Yetty Movieta Nency menyebut harga satu dosis hanya sekitar 10 Dolar AS atau setara Rp 140.000.
Menurut Yetty, harga Vaksin Nusantara lebih murah karena biaya produksi yang hemat. Katanya, Vaksin Nusantara tergolong aman dan halal, karena tidak ada tambahan ajufan maupun komponen binatang.
3. Terawan Gandeng Produsen asal Amerika
Proyek pembuatan vaksin ini dimulai Dokter Terawan Agus Putranto saat masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Ia menyanggupi permintaan Presiden Jokowi agar Indonesia memiliki vaksin buatan dalam negeri untuk mempercepat penanganan Covid-19.
Menggunakan dana awal dari Balitbangkes Kemenkes RI, vaksin ini dikembangkan Terawan bekerja sama dengan AIVITA Biomedical Inc di California, Amerika Serikat dan melibatkan peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Universitas Diponegoro (Undip), serta RSPAD Gatot Soebroto.
4. Efeknya Diklaim Kebal Seumur Hidup
Anggota Tim Uji Klinis Vaksin Nusantara Jajang Edi Prayitno mengatakan vaksin nusantara memiliki antibodi atau daya kekebalan tubuh yang mampu bertahan hingga seumur hidup. Nantinya vaksin akan bekerja dalam membentuk kekebalan seluler pada sel limfosit T.
"Vaksin punya dokter Terawan ini dendritik bersifat T-cells, berarti sekali suntik berlaku seumur hidup. Sehingga secara pembiayaan pun lebih menguntungkan dan tidak menguras devisa negara, karena ini diproduksi dalam negeri," kata Jajang.[]