Benarkah Vaksin Nusantara ala Terawan Kebal Seumur Hidup

Vaksin Nusantara yang dikembangkan eks Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto diklaim berefek kekebalan seumur hidup terhadap Covid-19.
Petugas menyuntikkan vaksin bagi pedagang di Pasar Tanah Abang. (Foto: Tagar/Araminta JR/Opn Images/Barcroft Media via Getty Images)

Jakarta - Baru-baru ini dunia medis tanah air dihebohkan dengan pernyataan bahwa Vaksin Nusantara yang dikembangkan eks Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto yang mengklaim punya efek kekebalan seumur hidup terhadap Covid-19.

Menyikapi klaim tersebut, Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban angkat bicara. Lewat akun media sosialnya, Zubairi meragukan klaim Vaksin Nusantara bisa membentuk kekebalan tubuh atau antibodi seumur hidup.

"Vaksin nusantara diklaim menciptakan antibodi seumur hidup. Mana buktinya? Data uji klinis fase duanya saja belum ada, apalagi fase tiga. Jadi, jika mau bicara klaim, tentu harus dengan data. Harus dengan evidence based medicine. Jangan membuat publik bingung," kata Zubairi melalui twitternya @ProfesorZubairi dikutip Tagar, Sabtu 20 Februari 2021.

Padahal vaksin lain seperti Moderna, Sinovac, atau Pfizer yang sudah melalui uji klinis tahap ketiga saja belum bisa memastikan berapa lama antibodinya bertahan.

"Tidak ada itu klaim yang mereka sampaikan bahwa antibodi dari vaksin-vaksin tersebut bisa bertahan enam bulan, satu tahun, apalagi seumur hidup," ucapnya.

Oleh sebab itu, dia meminta tim peneliti Vaksin Nusantara agar transparan dan tidak mengumbar klaim sehingga masyarakat bisa paham.

"Sekali lagi, saya mendukung upaya eradikasi, seperti vaksin. Tapi perlihatkan kepada publik datanya. Biar tak gaduh. Vaksin Influenza saja bertahan kurang lebih setahun karena dipengaruhi mutasi virusnya. Duh, saya tak tahu motif klaim vaksin nusantara itu. Ada yang tahu?" tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Anggota Tim Uji Klinis Vaksin Nusantara Jajang Edi Prayitno mengatakan vaksin nusantara memiliki antibodi atau daya kekebalan tubuh yang mampu bertahan hingga seumur hidup. Nantinya vaksin akan bekerja dalam membentuk kekebalan seluler pada sel limfosit T.

Jajang menjelaskan, cara kerja vaksin ini dibangun dari sel dendritik autolog atau komponen dari sel darah putih, yang kemudian dipaparkan dengan antigen dari Sars-Cov-2.

"Vaksin punya dokter Terawan ini dendritik bersifat T-cells, berarti sekali suntik berlaku seumur hidup. Sehingga secara pembiayaan pun lebih menguntungkan dan tidak menguras devisa negara, karena ini diproduksi dalam negeri," kata Jajang.[]

Berita terkait
Vaksin Nusantara Lolos Uji Klinis, Jateng Siap Gunakan
Vaksin Nusantara karya Undip dan RSUP Kariadi Semarang. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo siap menggunakan vaksin jika sudah lolos semua uji klinis.
Tujuh Juta Vaksin Covid-19 bagi Lansia Disiapkan Kemenkes RI
Tujuh juta dosis vaksin Covid-19 bagi lansia akan dimulai di ibu kota provinsi. Ini penjelasan Kemenkes RI.
Penting! Ini Cara Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 buat Lansia
Penjelasan Kemenkes RI tentang cara pendaftaran dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat lanjut usia (lansia) berumur 60 tahun ke atas.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.