Jakarta - Pakaian terbuat dari berbagai macam bahan dan tidak semua dapat di setrika atau tahan terhadap panas seperti bahan kulit, suede, atau kain berlilin. Maka dari itu, penting bagi Anda memeriksa label pakaian untuk mengetahui pedoman cara pembersihan pakaian tersebut.
Jenis setrika yang saat ini banyak digunakan adalah setrika listrik dan setrika uap. Setrika listrik memiliki lempengan besi berbentuk segi tiga dan memiliki pegangan, sedangkan setrika uap berbentuk seperti corong atau vakum cleaner yang harus diisi air terlebih dahulu, baru mengeluarkan uap panas.
Setrika uap biasa digunakan di toko penyedia jasa pencucian, tidak seperti setrika listrik yang hampir di setiap rumah memilikinya.
Dari dua jenis setrika ini memiliki perbedaan kegunaan yang telah kami rangkum menurut video Gentleman’s Gazette.
1. Penggunaan suhu yang berbeda
Setrika biasa atau listrik bekerja pada suhu antara 250 derajat farenheit atau 120 derajat celcius hingga 360 derajat farenheit atau 182 derajat celcius. Sedangkan setrika uap bekerja pada suhu 200 derajat farenheit atau 93 derajat celcius hingga 400 derajat farenheit atau 104 derajat celcius.
2. Kelebihan setrika listrik
Setrika listrik memberikan hasil akhir yang rapih dan tajam. Dapat bekerja efektif pada serat dan tenun yang berat dan tahan lama seperti bahan linen, wol, dan denim. Selain itu, setrika listrik mudah dikontrol saat digerakkan.
3. Kekurangan setrika listrik
Setrika listrik rawan membuat pakaian robek atau terbakar karena suhunya yang terlalu panas atau lupa diangkat. Selain itu, sifatnya yang bekerja optimal pada permukaan yang luas, setrika listrik sulit untuk merapikan lengkungan atau lipatan seperti pada bagian lengan pakaian. Pengguna juga harus menyiapkan alas seperti meja setrika, semprotan pengharum, dan meja khusus untuk bagian lengan.
4. Kelebihan setrika uap
Setrika uap cocok untuk pakaian berbahan sutra dan sintetis yang sensitif terhadap panas. Selain itu, dapat digunakan pada pakaian berbahan wol, beludru, dan corduroy. Pada pakaian berbahan keras seperti jaket, jas, dan coat juga biasa menggunakan setrika uap.
Cara pemakaiannya cukup dengan mengaitkan pakaian pada hanger atau gantungan pakaian. Jangan lupa isi terlebih dahulu setrika dengan air dan tunggu beberapa menit. Kemudian, tekan tombol agar uap keluar sembari mengarahkan pada bagian yang kita inginkan. Penggunannya ini menguntungkan untuk dibawa saat bepergian.
Setrika uap sangat membantu menjangkau bagian lipatan dan lengkungan dengan minim menimbulkan resiko bekas terbakar pada pakaian, dapat menghemat waktu karena tidak perlu menyiapkan meja setrika atau mengatur posisi seperti membalik pakaian, serta mencegah kusut pada bagian yang telah disetrika saat menyetrika bagian lainnya.
5. Kekurangan setrika uap
Sifat uap yang mudah terbawa angin, membuatnya susah untuk dikontrol sehingga saat menggunakannya uap akan keluar tak tentu arah. Penggunaannya pun memakan waktu lama untuk pakaian berbahan tebal sehingga cukup melelahkan bagi penggunanya. Selain itu, setrika uap sulit untuk membentuk lipatan tajam pada baju.
Bagi pengguna setrika uap disarankan berhati-hati saat menggunakannya, hindari meletakan tangan di arah berlawanan dengan tempat keluarnya uap.
(Sekar Aqillah Indraswari)
Baca Juga:
- Sisi Gelap Piala Dunia, Upah Rendah Buruh Sepatu Adidas dan Nike
- Empat Tips Melindungi Sepatu dari Hujan dan Banjir
- Tips Membersihkan Sepatu Berbahan Polyester
- Tips Memilih Sepatu Sesuai Warna Kulit