Lawan Sevilla, Tak Ada Kata 'Takut' di Kamus Conte

Inter Milan tidak takut hadapi Sevilla di final Liga Europa. Meski mampu menyingkirkan tim unggulan Manchester United, Inter siap mencetak sejarah.
Inter Milan sama sekali tidak takut menghadapi Sevilla di final Liga Europa. Pelatih Antonio Conte (tengah) menyatakan Inter siap mencetak sejarah di final yang digelar di Stadion RheinEnergie, Koln, Sabtu, 21 Agustus 2020 dini hari pukul 02.00 WIB. (Foto: inter.it)

Jakarta - Inter Milan sama sekali tidak takut menghadapi Sevilla di final Liga Europa. Meski mampu menyingkirkan tim unggulan Manchester United di semifinal, namun Inter siap mencetak sejarah dalam final yang digelar di Stadion RheinEnergie, Koln, Sabtu, 22 Agustus 2020 dini hari pukul 02.00 WIB.

Sevilla tampil di final dengan modal yang meyakinkan. Sukses menyingkirkan Man Utd lewat kemenangan 2-1 menunjukkan Sevilla tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka juga merupakan penguasa Liga Europa karena tercatat sudah 5 kali memenangkannya. 

Bahkan klub La Liga Spanyol pernah mencetak hat-trick juara 2014, 2015 dan 2016. Ini menjadikan Sevilla lebih berpengalaman tampil di final kompetisi Eropa ketimbang Inter yang baru kembali berlaga di puncak setelah menunggu 10 tahun. Saat itu, I Nerazzurri memenangi Liga Champions pada 2010. 

Orang hanya ingat saat Anda juara. Saya pernah sekali juara Liga Champions, tetapi saya kalah 3 kali. Dalam sejarah, hanya yang nomor satu yang diingat

Sebelumnya, Inter disebut-sebut bakal bertemu Man Utd di laga final. Namun Sevilla sukses menghadang laju The Red Devils yang sesungguhnya sedang on fire

Pelatih Antonio Conte tegaskan Inter sama sekali tidak takut menghadapi Sevilla. Bahkan menurut dia Sevilla sesungguhnya bukan 'pembunuh raksasa' alias giant killer tetapi sebuah tim yang tetap dihormati. Tim yang layak mendapat respek. 

"Kata 'takut' tidak ada dalam kamus saya. Kami tetap menghargai Sevilla dengan sejarah yang pernah mereka torehkan," kata Conte seperti dikutip Football Italia

"Namun kami berada di sini di laga final karena usaha kami sendiri. Dan kami akan menghadapi mereka dengan cara terbaik kami," ucap Conte yang berambisi mencetak sejarah dengan membawa Inter menjadi juara. 

Conte menegaskan hanya tim juara yang tercatat sejarah. Saat menjadi pemain, dirinya pernah membawa Juventus ke final Liga Champions sampai 4 kali. Termasuk sekali di final Piala UEFA 1995. Namun Conte hanya diingat sekali saja membawa tim menjadi juara 1996. 

Bahkan pada final Liga Champions 2013 melawan AC Milan, dia hanya dikenang saat sundulannya yang mengenai mistar gawang menjelang akhir pertandingan. Ya, sundulan yang hanya nyaris membawa Juve juara karena mereka akhirnya kalah dalam adu penalti. 

"Sebagai pemain, saya sudah sering bermain di final. Saya pernah menjadi juara tetapi saya juga beberapa kali mengalami kalah," ujar dia. 

"Orang hanya ingat saat Anda juara. Saya pernah sekali juara Liga Champions, tetapi saya kalah 3 kali. Dalam sejarah, hanya yang nomor satu yang diingat," kata eks pelatih Chelsea ini. 

"Sejarah ditulis oleh mereka yang menjadi juara. Hanya itu yang diingat. Dan ini menjadi motivasi tambahan bagi kami untuk memenanginya," ucap dia lagi.

Ya, Inter harus menunggu 10 tahun untuk kembali ke final. Inter terakhir tampil di final kompetisi Eropa. Di laga puncak Liga Champions 2010, Inter menang 2-0 atas Bayern Munich.  

Conte Ingin Cetak Sejarah

Sementara, Conte ingin mencetak sejarah mengangkat trofi untuk kali pertama sebagai manajer/pelatih tim. Gelar juara baru diraih Conte sebagai pelatih di kompetisi domestik. 

Dia hanya mengantarkan Chelsea menjadi juara Liga Premir Inggris dan Piala FA. Begitu pula saat mengarsiteki Juve. Dia baru membawa tim juara Serie A Italia 3 kali dan Supercoppa Italiana 2 kali. 

"Kami bangga akhirnya mencapai final setelah terakhir kali kami melakukannya 10 tahun lalu. Kini kami tampil dengan penuh antusias saat masuk lapangan. Kami ingin membuktikan bila kami pantas ke final dan menjadi juara," ucap Conte. 

"Kami akan memberikan segalanya untuk memberi kesukaan bagi kami, fans dan klub," kata dia memungkasi.

Baca juga:

Resmi ke Inter, Man Utd Rugi Besar Miliki Sanchez

Liga Baru Kelar, Conte Ramaikan Soal Juve dan Inter

Di laga final, Conte bisa memainkan striker Alexis Sanchez yang sempat diragukan karena mengalami cedera hamstring saat melawan Bayer Leverkusen. Dirinya absen saat Inter menghancurkan Shakhtar Donetsk 5-0 di laga semifinal. 

Namun eks striker Man Utd ini dinyatakan sudah pulih dan kembali menjalani latihan. Hanya, Sanchez bakal duduk di bangku cadangan. Pasalnya Conte kembali mengandalkan duet Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez di lini depan. []

Berita terkait
Pesta 5 Gol, Inter Vs Sevilla di Final Liga Europa
Inter Milan membantai Shakhtar Donetsk di semifinal Liga Europa. Kemenangan 5-0 ini membawa Inter ke final untuk menghadapi Sevilla.
Bidik Smalling, Inter Milan Kumpulkan Pemain Man Utd
Inter Milan getol mengumpulkan pemain Manchester United. Kali ini bek Chris Smalling sudah diincar Inter meski harus menyiapkan 20 juta euro.
Singkirkan Man Utd, Sevilla ke Final Liga Europa
Sevilla sukses menyingkirkan Manchester United di semifinal Liga Europa. Di final, Sevilla menghadapi Inter Milan atau Shakhtar Donetsk.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.