Jakarta - Pasangan bakal calon Wali Kota Solo Bagyo Wahyono dan F.X. Supardjo tak gentar dengan nama besar kandidat lawannya, Gibran Rakabuming Raka. Pasangan jalur independen yang disingkat 'Bajo' ini mengaku talah mempersiapkan strategi mengalahkan anak Presiden Jokowi tersebut di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Solo.
"Melawan gajah kita tahu resikonya, tapi kita optimis menang. Siapa tahu semut nanti bisa masuk ke kuping gajah," kata Ketua Tim Pemenangan Bajo, Robert Hananto, ketika dihubungi Tagar, Sabtu, 25 Juli 2020.
Baca juga:
Pada 17 Juli 2020, PDIP resmi mengusung Gibran sebagai calon Wali Kota Solo. Gibran akan bertarung di Pilkada dengan menggandeng Teguh Prakosa, mantan Ketua DPRD Kota Surakarta, sebagai pasangannya.
Di parlemen Surakarta, PDIP memiliki 30 dari total 45 kursi. Sementara syarat pencalonan Wali Kota Solo lewat jalur partai ialah minimal 20 persen perolehan kursi atau 9 kursi.
Kekuatan Gibran tak cukup sampai di situ. Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Gerindra telah menyatakan dukungan untuk sang putra sulung Jokowi.
"Lawan kita kita adalah gajah, hampir semua partai di Solo mendukung Gibran. Otomatis kita memerlukan strategi khusus," ujar Robert.
Lawan kita kita adalah gajah
Hanya saja ia enggan menjelaskan detail jurusnya untuk menumbangkan Gajah. Robert mengaku masih menyembunyikan taktiknya hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo menyatakan secara resmi jagoannya lolos verifikasi sebagai calon wali kota.
"Nanti bisa lihat di debat, strategi apa yang akan kita lakukan," ucapnya.
Sebagai kandidat yang menempuh jalur independen, tim Bajo tengah mempersiapkan 14.482 KTP sebagai bukti dukungan dari masyarakat. Sebelumnya, tim Bajo telah menyerahkan namun 7.241 di antaranya dinyatakan tidak memenuhi syarat.
"Ini sudah kita siapkan lagi, besok siang kita serahkan ke KPU untuk verivikasi administrasi," ujar Ketua Tim Sukses Bajo ini.[]