Lanting Jawa, Snack Kekinian Roemah Boedin Siap Ekspor

Apa itu cemilan kekinian? Roemah Boedin pun punya ide meluncurkan produk makanan ringan yakni Lanting Jawa berbahan singkong.
Roemah Boedin (Foto: Aristokrat Indonesia)

Advertorial - Apa itu cemilan kekinian? Roemah Boedin pun punya ide meluncurkan produk makanan ringan berbahan singkong. Produksi perdana berupa Lanting Jawa yang renyah (crispy) dengan kualitas ekspor. Sebagian orang menyebutnya kreasi snack zaman now.

Lanting Jawa merupakan jajanan khas Pulau jawa. Dibuat dengan bahan dasar singkong diberi bumbu rempah-rempah tanpa pengawet dan berbentuk seperti angka nol. Lanting disajikan dalam aneka rasa.

Singkong memang menyimpan segenap potensi yang sangat besar dan telah dinamai sebagai Superfood baru untuk pengembangan sumber nutrisi. Menurut data BPS 2015, Indonesia merupakan penghasil singkong ketiga terbesar di dunia setelah Nigeria dan Thailand, sebesar lebih dari 24 juta ton. Sedangkan, data dari FAO per 2016, produksi singkong Indonesia ada di urutan empat dunia setelah Nigeria, Thailand dan Brazil, dengan jumlah hampir 21 juta ton.

Seluruh wilayah Indonesia bisa ditanami singkong. Karena itu singkong dijadikan salah satu komoditas pangan terbaik untuk dikonsumsi. Selain itu, singkong mempunyai banyak manfaat lainya, seperti bahan alternatif pengobatan sampai bahan alternatif bioplastic ramah lingkungan.

Di bawah naungan perusahaan yang dirintis pada 2018, Dewi Tan sebagai Founder Aristokrat Indonesia ingin mengisi ceruk konsumsi cemilan masyarakat Indonesia dan dunia. Perusahaan startup (rintisan) milineal ini mempunyai visi untuk berkontribusi bagi perekonomian masyarakat daerah dan komunitas para petani lokal di Indonesia.

Dewi memilih kata “boedin” yang berasal dari bahasa Jawa, artinya singkong sebagai identitas merek dan dipadu dengan bahasa Indonesia klasik “roemah”, maka jadilah merek “Roemah Boedin”.

Dewi sudah tinggal di luar negeri sejak umur 12 tahun. Ia pernah di Singapura, Australia dan China (Shanghai). Ia hobi travelling, menjelajah berbagai belahan dunia dan belajar kebiasaan dan tradisi setempat. Dari situ ia berpikir bagaimana potensi Indonesia juga bisa dikembangkan dan dipasarkan di luar negeri. 

Dewi Tan lalu kembali ke Indonesia dan mulai merajut cita-cita untuk suatu hari bisa mengangkat produk Indonesia ke tingkat internasional. Produk khas dari Indonesia yang lebih sehat dan mendunia dengan standarisasi mutu internasional. Apalagi dengan trend makanan lebih sehat serta teknologi yang memadai, bisa memberikan differensiasi branding tersendiri serta mempercepat distribusi massal snack tersebut.

Produk cemilan kekinian Aristokrat Indonesia dengan merek Roemah Boedin ini sudah melalui proses sertifikasi dan uji mutu dari lembaga resmi di Indonesia (BPOM & Halal) dan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) untuk standarisasi ekspor.

Aristokrat Indonesia menjadi perusahaan lanting pertama di Indonesia dengan sertifikasi BPOM untuk menjamin keamanan pangannya. Sebuah pencapaian yang langka untuk perusahaan startup milenial dan bisa menjadi teladan bagi produsen makanan tradisional lainnya.

Lanting Jawa adalah salah satu makanan tradisional yang bisa dikatakan belum tersentuh oleh inovasi. Dewi Tan berinisiatif untuk memperkenalkannya ke dalam gaya hidup modern dan milenial. Kembali ke akar tradisi Jawa, lanting berasal dari zaman Belanda: The Land of Thinkers yang artinya tanah para pemikir (orang-orang cerdas). Dari sini bisa dibayangkan betapa tinggi nilai luhur yang dibawa dalam makanan ini. 

Salah satu aspek yang ingin dibuat lebih baik adalah lanting itu identik dengan kerasnya, sehingga tidak nyaman untuk dicemil. Oleh karena itu, Roemah Boedin membuat terobosan dengan menghasilkan lanting yang sangat renyah, sehingga bisa dinikmati oleh semua golongan usia. Dari segi rasa juga sangat milenial karena beragam rasa dihadirkan dalam setiap produk.

Kemasan produk didesain secara kreatif dengan cita rasa milenial. Sebagai cemilan kekinian yang lebih sehat (terbuat dari 100% organik minyak kelapa dengan kualitas ekspor), informasi nilai gizi juga dicantumkan secara lengkap pada kemasannya. Singkong yang digunakan juga tidak menggunakan bibit GMO (Genetically Modified Organism) dan dikontrol dalam fasilitas produksi yang ketat dan diolah dengan permesinan yang canggih serta pemberdayaan sumber daya manusia yang kompeten.

Untuk pemasaran dan membentuk segmentasi market, Aristokrat Indonesia menghadirkan merk premium: Jack of All Snacks di supermarket prestige AEON Group, yang dikenal sebagai jaringan perdagangan retail dari Jepang. AEON mempunyai syarat yang ketat dalam kontrol kualitas produk dari mitranya dan sudah didirikan di berbagai negara seperti di Jepang, Hong Kong, China, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

Dewi Tan berpesan kepada penikmat snack milenial untuk mencicipi lanting dengan rasa salted egg yang sangat trending belakangan ini. Selain renyah, harganya pun lebih murah dibandingkan cemilan kekinian lain yang dibumbui dengan salted egg.

Ke depannya, Aristokrat Indonesia dengan merek Roemah Boedin masih akan menggarap potensi singkong serta produk baru lainnya berbahan jagung. []

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.