Medan - Absah terdiam tak mampu berkata-kata. Perempuan 65 tahun ini berdiri kaku menanti kehadiran Bobby Nasution di kediamannya, Jalan Bilal Ujung, Gang Mentok, Medan Timur, Minggu 22 November 2020.
Di depan rumahnya yang sederhana, Absah berkeluh kesah setelah Bobby Nasution datang menghampirinya.
Anak saya dirumahkan. Sekarang kami sangat kekurangan, makan seadanya. Kadang dapat bantuan dari tetangga.
Dengan suara pelan dan terbata, Absah menyampaikan keinginan mendapatkan perhatian pemerintah. Lantaran hingga usia senjanya, belum pernah tersentuh bantuan.
Apalagi sejak anak satu-satunya yang menjadi tulang punggung harus kehilangan pekerjaan dampak pandemi Covid-19.
Baca juga:
- Bobby Nasution Pikirkan Realisasi Kantong Parkir di Medan
- Bobby Nasution Sampaikan Pentingnya Legitimasi Kepemimpinan
- Gaya Kepemimpinan Ayah dan Mertua Jadi Panutan Bobby Nasution
- Bobby Nasution: Bentuk Karakter Anak Berlandaskan Agama
"Anak saya dirumahkan. Sekarang kami sangat kekurangan, makan seadanya. Kadang dapat bantuan dari tetangga. Saya pun sekarang sedang sakit lambung, dan tangan ini selalu gemetar," ungkapnya sembari memperlihatkan tangan yang gemetar kepada calon Wali Kota Medan nomor urut 2 ini.
Absah juga mengaku sekarang ini terlalu takut berobat ke rumah sakit. Lantaran kabar yang didengarnya, banyak pasien yang sebenarnya hanya sakit biasa, kemudian berobat ke rumah sakit dan akhirnya di diagnosa terindikasi Covid.
"Saya takut ke rumah sakit, takut dibilang Covid-19. Jadi di rumah saja," ucapnya.
Kepada Bobby Nasution, Absah juga memohon agar saat terpilih nanti bisa memperhatikan Lansia seperti dirinya.
"Perhatikan lansia, karena kami sudah tidak mampu lagi mencari penghasilan," ungkap dia.
Bobby Nasution menuturkan, sekarang ini memang ada program bantuan untuk Lansia dari pemerintah pusat, tapi usia 70 ke atas.
Aturan dibuat lantaran umur rata-rata rakyat Indonesia 70 tahun, sudah tidak bisa lagi mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sebelum Lansia berusia 70 tahun dan mendapatkan bantuan dari pusat, harus ada program untuk Lansia dari Pemko Medan," ujar Bobby.
Karena itu, sambung penggagas #KolaborasiMedanBerkah ini, mengaku bersama pendamping Aulia Rachman, ingin sekali membuat program berkolaborasi dengan kader Posyandu dan yayasan terkait yang sudah fokus mengurusi Lansia, sehingga program tepat guna dan tepat sasaran. []