Langkah Gerindra di DPRD Jabar dengan 25 Kursinya

Partai Gerinda Jawa Barat mengklaim akan lebih memaksimalkan fungsi legislasi budgeting atau penganggaran dan pengawasan di era Ridwan Kamil.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Daddy Rohanady. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Sebagai pemenang pada pemilihan legislatif 2019 yang mampu memperoleh kursi 25 dari 120 di DPRD Jawa Barat. Partai Gerindra mengklaim akan lebih memaksimalkan fungsi legislasi, budgeting atau penganggaran dan pengawasan terutama di era Pemerintahan Ridwan Kamil dengan Uu Ruzhanul Ulum.

“Banyak hal mestinya bisa dilakukan lewat jalur legislatif. Kami harus melaksanakan 3 tupoksi kami secara maksimal. Tinggal seberapa maksimal ketiga hal itu bisa dilakukan,” tutur Wakil Ketua DPD Partai Gerindra sekaligus Anggota DPRD Jawa Barat periode 2019-2024 Daddy Rohanady di Bandung, Jumat 6 September 2019.

Menurut Daddy, bercermin dari Pemilu sebelumnya pada 2009-2014 partai besutan Prabowo Subianto hanya mampu meraih 8 kursi. Kemudian di 2014-2019 hanya 11 kursi dan  kini menjadi peraih kursi terbanyak di DPRD Jawa Barat dengan 25 kursi.

Dengan perolehan kursi seperti itu, pasti banyak hal yang bisa dilakukan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat yang diwakili, dan wajar kalau banyak harapan digantungkan pada Fraksi Gerindra.

Partai Gerindra tambah Daddy, harus mampu memegang teguh kepercayaan masyarakat terhadap partai besutan Prabowo Subianto ini. Karena peningkatan jumlah anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan 9 kabupaten dan kota lainnya di Jawa Barat sebagai bentuk kepercayaan masyarakat dan hasil kerja seluruh lapisan struktural dan relawan

Ditempat yang berbeda, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Bucky Wibawa menambahkan meskipun Partai Gerindra menguasai parlemen saat ini, sikap Partai Gerindra terhadap eksekutif, Pemerintah Provinsi Jawa Barat era Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum tetap akan lebih mengedepankan aspirasi dan kepentingan masyarakat Jawa Barat. Artinya, bukan selalu akan menjadi oposisi.

“Jadi bukan soal kita akan bersikap seperti apa ke eksekutif, tetapi bagaimana bisa mengawasi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” tambah dia.

Sikap seperti itu dipilih Gerindra karena ini erat kaitanya dengan kepercayaan masyarakat yang dititipkannya kepada Gerindra, yang akhirnya bisa membawa partai besutan Prabowo Subianto mampu meningkatkan perolehan kursi sampai dua kali lipat. Sikap ini pun diambil bukan karena demi kepentingan persiapan Pemilu 2024.

“Untuk kepentingan 2024? Masih jauh. Kita tetap langkahnya mengutamakan pengawasan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” tegas dia.

Ada beberapa isu krusial yang akan dikedepankan dan menjadi janji kampanye atau politik Partai Gerindra yang akan dibawa di DPRD Jawa Barat kata Bucky, -salah satunya isu pendidikan, kesehatan termasuk pelayanan BPJS. Kemudian, persoalan tarif dasar listrik, hingga harga bahan pokok yang dinilai masyarakat terus fluktuatif.

“Kami waktu kampanye banyak menampung aspirasi. Mereka mengeluhkan soal harga sembako, kesehatan terutama pelayanan BPJS, mahalnya tarif listrik sampai persoalan zonasi dan biaya sekolah. Masalah-masalah itulah yang akan kita fokuskan,” ujar dia. []

Baca juga:

Berita terkait
Video: 7.711 Anak Pecahkan Rekor di Bandung
7.711 Anak di Bandung pecahkan rekor memainkan permainan tradisional di Festival Bandung Ulin, di Stadion Sidoling, Rabu, 28 Agustus 2019.
Pemilu di Jabar, Kota Bandung Terbanyak Pelanggaran
Bawaslu Jawa Barat mencatat 939 pelanggaran ditemukan selama proses Pemilu 2019, terbanyak pelanggaran administrasi sampai 530 kasus.
Dua Masjid Bernuansa Tiongkok di Bandung
Masjid Lautze dan Masjid Al-Imtizaj di Bandung, Jawa Barat, akan memberikan pengalaman berbeda dalam perjalanan Anda di Kota Kembang ini.