Jakarta, (Tagar 29/1/2019) - Bagi anak generasi 90-an, nama kelompok musik Wayang tentu begitu akrab di telinga. Band besutan Wahyu Adrianto (keyboard), Ahmad Fauzi (bass), Ramdan Wahyudi (vokal), dan Gilang Ariestya (drum) itu memang menjadi salah satu yang terlaris kala itu.
Memulai karir bermusik sejak tahun 1995, Wayang melepas rilis album perdananya yang diberi judul Damai pada tahun 1997.
Sukses besar di penjualan album pertama, menggenjot semangat kelompok musik yang personilnya merupakan anggota keluarga itu untuk merilis album keduanya yang berjudul Dongeng pada 1999.
Terhitung setidaknya sebanyak 8 buah album penuh telah diproduksi Wayang sampai dengan tahun 2009. Sempat lama menghilang dan bergonta-ganti personil, Wayang kembali aktif bermusik pada tahun 2013 silam dan bertahan sampai dengan sekarang.
Ditemui Tagar News dalam sebuah gelaran musik di kawasan Titanium Square, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Wayang bercerita tentang alasan menghilangnya mereka, pandangan mereka mengenai industri musik digital, sampai pada rencana untuk melepas rilis karya terbaru.
"Kita gak kemana-mana, dulu sempat ilang karena masing-masing personil punya kesibukannya sendiri-sendiri," ungkap Ramdan Wahyudi, pelantang vokal Wayang, pada Minggu (27/1).
"Sekarang ini jamannya udah beda, manajemen juga kita udah beda. Trend musiknya juga berbeda. Tentu kita belajar menyesuaikan diri. Mengeluarkan single atau album kita udah pikirin dari jauh-jauh hari," lanjut Yudhi, panggilan akrab Ramdan Wahyudi.
"Produksinya yang lama. Kadang udah setengah jalan nih, muncul ide lagi. Mau diapain lagi nih? Mikirnya lama lah," kisah Yudhi, berapi-api.
Ahmad Fauzi atau Odji, yang bertugas membetot bass gitar di band tersebut menambahkan bahwa sejatinya pada tahun 2013, mereka pernah mengeluarkan single berformat daur ulang koleksi lawas mereka.
"Tahun 2013 itu kita sebenarnya udah keluarin single, tapi recycle. Lagu yang lama kita recycle," timpal Odji.
Angga Foster, yang didapuk sebagai pemain keyboard kemudian menuturkan kecenderungannya untuk memproduksi album dalam bentuk rilisan fisik berupa CD atau kaset. Pria berkacamata itu juga memberikan alasan kenapa memilih format rilisan fisik.
"Kita sih pengennya tetap ada rilisan fisiknya. Sebagai tanda eksistensi juga. Semisal CD juga kan bisa dipegang, ya lebih ada kepuasan," aku Angga.
Band yang saat ini diperkuat oleh Yudhi (gitar dan vokal), Odji (bass), Angga Foster (keyboard) dan Ayi (gitar) itu berencana menggelontorkan karya terbaru mereka dalam waktu dekat.
Karya tersebut diproduksi tidak hanya sebagai nostalgia bagi generasi 90-an penggemar lama mereka. Tapi juga demi menjaring penggemar-penggemar baru.
"Selain penggemar lama, tentu menjaring yang baru juga dong. Saat ini kita sudah memulai dengan memperkenalkan karya-karya lama ke mereka (generasi baru)," tandas Yudhi