Laki-laki Membegal Payudara Untuk Kepuasan Seksual

Tiga berita di Tagar tentang begal payudara tidak bisa dianggap hanya sebagai perbuatan iseng karena hal itu terkait erat dengan kepuasan seksual
Peringatan bagi penumpang kereta bawah tanah di Jepang (Foto: weirdasianews.com)

Oleh: Syaiful W. Harahap*

Sudah sering terjadi di berbagai kota di Indonesia laki-laki yang meremas payudara. Mereka naik motor menghampiri perempuan yang sedang berjalan atau mengemudi motor. Lalu, laki-laki meremas payudara si perempuan dan langsung kabur. Hal ini bukan perbuatan iseng, tapi terkait dengan deviasi seksual. Hal itu mereka lakukan untuk mencapai kepuasan seksual.

Seorang remaja putri berinisial A, 17 tahun, jadi korban begal payudara di Bintaro Sektor 9, Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Kamis, 7 Agustus 2019. Lalu ada pula seorang pria bernama Liga Pramana Putra, 30 tahun, berhasil dibekuk Kepolisian Mojokerto, pada Selasa, 6 Agustus 2019. Pasalnya ia terbukti telah melakukan pelecehan seksual kepada seorang karyawati toko hijab di Mojokerto, Jawa Timur. Ada pula seorang gadis berusia 21 tahun warga Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto menjadi korban begal payudara saat sedang dalam perjalanan ke rumah kerabatnya.

ilus3 frotteurIni juga salah satu bentuk frotteurism (Foto: illinoisfamily.org)

Seorang pemotor perempuan, IS, mengendari motornya di malam hari, dari arah utara ke selatan, tepatnya di jalan poros Makassar-Parepare, Kelurahan Samalewa, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulsel, 17 November 2019. Tiba-tiba motornya dipepet dari samping kanan. Pengendara motor yang kemudian ditangkap polisi dari Polres Pangkep, Sulsel, MM, 40 tahun, tak berkutik dan mengakui perbuatannya.

Aksi begal payudara di Sulsel bukan hanya itu. Sebelumnya, Januari 2019, seorang anak di bawah umur berinisial A, 16 tahun, ditangkap polisi karena membegal payudara di Kota Parepare. A mengaku sudah lima kali meremas payudara perempuan. Pada Rabu 17 Juli 2019 seorang wanita inisial R di Kabupaten Soppeng jadi korban begal payudara saat berkendara di malam hari. Saat itu, R yang mengendarai sepeda motor melintas di tempat sepi. Tiba-tiba seorang laki-laki bermotor meremas payudaranya.

Ada lagi di Yogyakarta, seorang turis asing jadi korban begal payudara saat berjalan di Jalan Prawirotaman 1, Kota Yogyakarta. Peristiwa ini terekam CCTV 12 November 2018. Sedangkan di Kota Depok, Jabar, terjadi dua kali begal payudara. Pertama, dilakukan oleh IS, 29 tahun, di Gang Datuk, Jalan Margonda, Kota Depok, Jabar (11 Januari 2018). Kedua, di Gang Swadaya II, Kelapa Dua, Kota Depok, Jabar (15 Juli 2018).

Itu sebagian kasus terkait dengan begal payudara. Sepintas bisa saja kejadian itu dianggap sebagai perbuatan laki-laki iseng. Tapi, dari aspek seksualitas perilaku laki-laki yang meremas payudara atau bagian-bagian lain di tubuh perempuan merupakan bentuk parafilia (menyalurkan dorongan seksual dengan cara yang lain).

Dalam hal ini, meremas payudara, merupakan deviasi (pergeseran) seksual yang termasuk salah satu bentuk parafilia yaitu frotteurisme. Bagi laki-laki frotteurisme kepuasan seksual justru mereka peroleh dengan cara-cara yang lain yaitu dengan menyentuh, meraba, meremas atau mengesek-gesekkan bagian-bagian tubuh atau alat kelamin ke lawan jenis yang sama sekali tidak dikenal. Tentu saja tanpa persetujuan lawan jenis sehingga terjadi reaksi penolakan. Itulah yang diharapkan frotteur (sebutan unuk pelaku froteurisme) yang mereka jadikan sebagai pemicu untuk memperoleh puncak kepuasan seksual yaitu ejakulasi pada laki-laki dan orgasme pada perempuan.

ilus trottur2Salah satu bentuk frotteurism (Foto: drminca.wikifoundry.com)

Di awal tahun 1990-an seorang teman sekerja yang setiap hari kerja naik KRL dari Depok turun di Stasiun Duren Kalibata selanjutnya naik Mikrolet M16 ke arah Cawang, Jakarta Timur. Seperti biasa di KRL desak-desakan. Tapi, itu sudah biasa. Namun, suatu hari ada yang aneh. “Kayak ada kayu di pantat saya,” kata cewek itu. Secara refleks tangan kirinya meraba ‘kayu’ yang mendorong bokongnya. 

Apa sebenarnya yang terjadi? Rupanya itu bukan ‘kayu’, tapi penis seorang laki-laki yang sudah basah. Ketika dibentak laki-laki itu justru tersenyum. Sejak saat itu teman tadi tidak mau lagi naik KRL. Akibatnya, dia sering terlambat dan mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk ongkos angkot

Di Jepang dengan populasi yang besar yaitu lebih dari 125 juta penduduk disebut sebagai tempat ideal bagi froteurisme melakukan aksinya meraba-raba penumpang kereta bawah tanah. Ada peringatan tentang hal tsb. dengan anjuran agar waspada.

Frotteur mempraktekkan frotteurism sebagai pengalaman seksual pribadi di ruang publik. Ini bisa terjadi pada semua usia, tapi yang sering terjadi pada pria muda, yang tampaknya pemalu antara usia 15 - 25 tahun. Ini juga bisa terjadi pada usia yang lebih tua. Mereka pendiam dan asosial.

Frotteurisme dianggap langka di kalangan perempuan. Prevalensi laki-laki yang mengalami frotteurism tidak diketahui dengan pasti. Tapi, diperkirakan sekitar 10-14 persen laki-laki dewasa dilihat oleh dokter mengalami gangguan seksual yang termasuk frotteurism.

Akar penyebab gangguan frotteurism secara teoritis disebut terkait dengan masalah sosial yaitu kurang pergaulan sehingga tidak mendapatkan pasangan dan juga ketidakmampuan mengendalikan dorongan seksual. Tapi, tetap saja tidak bisa diketahui secara pasti penyebab frotteurisme (dari berbagai sumber). []

* Syaiful W. Harahap, Redaktur di tagar.id

Berita terkait
Begal Payudara Kuli Bangunan di Kediri Dihajar Warga
Seorang kuli bangunan di Kediri berinisial SP babak belur dihajar warga setelah melakukan begal payudara.
Pembegal Payudara di Pangkep Ditangkap Polisi
Pelaku aksi teror meremas payudara pengendara sepeda motor di Kabupaten Pangkep akhirnya tertangkap.
Kapolda Sulsel Janji Berantas Begal di Sulsel
Kapolda sulsel yang baru Mas Guntur Laupe berjanji akan memberantas kejahatan jalanan seperti begal yang meresahkan warga Sulawesi Selatan
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.