Lagi-lagi Pasar Saham AS Anjlok yang Terburuk Sejak Juni 2020

Meluasnya aksi jual menghapus keuntungan dari pergerakan saham yang solid yang tercatat sehari sebelumnya
Patrick King, seorang trader, tampak mengamati layar komputer ketika bekerja di Bursa Efek New York pada 12 Mei 2022. (Foto: voaindonesia.com - AP/John Minchillo)

TAGAR.id, New York, AS - Sejumlah pasar saham di Amerika Serikat (AS) kembali terjun bebas dalam penutupan perdagangan pada Rabu, 18 Mei 2022.

Dow Jones Industrial Average terkoreksi negatif lebih dari 1.100 poin, sementara Standard&Poor 500 (S&P500) mengalami penurunan paling tajam dalam hampir dua tahun terakhir ini. Hal ini dikarenakan melesatnya perkiraan pendapatan yang besar oleh Target dan para pengecer utama lainnya memicu kekhawatiran para investor bahwa lonjakan inflasi akan memangkas keuntungan perusahaan secara tajam.

Meluasnya aksi jual menghapus keuntungan dari pergerakan saham yang solid yang tercatat sehari sebelumnya, kerentanan harian terbaru dalam beberapa pekan terakhir ini di tengah kemerosotan pasar yang semakin dalam.

S&P 500 merosot sebesar 4 persen, yang menjadi penurunan paling tajam yang tercatat pada saham tersebut sejak Juni 2020. Indeks acuan saat ini turun lebih dari 18% dari rekor tertinggi yang dicapai pada awal tahun. Hal tersebut sedikit lebih baik dari penurunan 20% yang dianggap sebagai “bear market” atau kondisi pasar di mana nilai sejumlah saham rontok.

Dow Jones Industrial Average sendiri turun sebanyak 3,6%, sementara Nasdaq jatuh sebesar 4,7%.

Kepala Strategi Investasi di CFRA, Sam Stovall, mengatakan pada Kantor Berita Associated Press (AP), “banyak orang mencoba menebak pasar. Tetapi akhirnya tidak ada yang tersisa untuk dijual.”

Indeks S&P 500 turun 165,17 poin menjadi 3.923,68. Down Jones turun 1.164,52 poin menjadi 31.490,07. Sementara Nasdaq turun 566,37 menjadi 11.418,15.

Saham perusahaan-perusahaan yang lebih kecil juga mengalami penurunan. Russell turun 65,45 poin atau 3,6% menjadi 1.774,85. (em/lt)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Harga Saham Anjlok 3% Akibat Kenaikan Suku Bunga Amerika

Dua Indeks Pasar Saham AS Catat Rekor Tertinggi

Sejarah Wall Street, Bursa Efek Terbesar di Dunia

IHSG Diprediksi Melemah, Imbas Sentimen Bursa Saham AS

Berita terkait
Saham Global dan Euro Merosot Karena Peringatan Inflasi AS
Ekuitas dunia, 12 Mei 2022, merosot dan mata uang euro mencapai level terendah dalam lima tahun terhadap dolar
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)