Labfor Polri Temukan Molotov di Kafe Legian Yogyakarta

Tim Labfor Mabes Polri menemukan adanya botol bekas bom molotov yang diduga dilempar demonstran saat demo tolak Omnibus Law Ciptaker.
Rumah makan di Malioboro Yogyakarta dibakar massa saat aksi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. (Foto: Istimwa)

Yogyakarta - Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Labfor Mabes Polri) cabang Semarang menemukan barang peledak diduga molotov dari lokasi kejadian pembakaran Kafe Legian di Jalan Malioboro, Yogyakarta. Bangunan tersebut terbakar kala demonstran Tolak Omnibus Law cipta kerja pada Kamis, 8 Oktober 2020.

Kepala Sub Direktorat Fiskomfor Labfor Mabes Polri cabang Semarang, Komisaris Totok Tri Kusuma Rahmad mengatakan bahan bakar tersebut diduga menjadi penyebab kebakaran kafe yang sudah berdiri sekitar 43 tahun.

Sementara ada bahan bakar minyak atau BBM. Kami lakukan lap di Semarang dulu.

"Kami melaksanakan olah TKP di Cafe Legian yang terbakar beberapa waktu lalu. Barang bukti yang ditemukan salah satunya ada bekas botol molotov, " kata Kompol Totok kepada wartawan usai olah TKP, Minggu, 11 Oktober 2020.

Selain botol peledak, polisi juga membawa barang bukti abu arang dan pecahan bekas botol yang ditemukan di lokasi. Barang bukti itu akan dilakukan uji Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Semarang.

Baca juga:

Tujuan dari pemeriksaan uji lab, kata Kompol Totok, mengecek kandungan yang ada di dalam barang tersebut. Untuk hasil sementara di lokasi, Totok memperoleh bahwa barang yang tim Labfor temukan mengandung bahan bakar minyak (BBM).

Namun untuk kepastian barang tersebut, dapat diketahui sekitar 3 sampai satu Minggu kedepan.

"Sementara ada bahan bakar minyak atau BBM. Kami lakukan lap di Semarang dulu. Untuk hasilnya sekitar 3 sampai seminggu," ucapnya.

Sebelumnya, beredar isu bahwa penyebab kebakaran yang menghanguskan bangunan dua lantai ini datang dari tembakan gas air mata. Namun, Totok membantah hal tersebut. Pasalnya tembakan gas air mata tidak mengandung bahan berpotensi menyulut nyala api.

Sementara itu, pihak kepolisian dari Polresta Yogyakarta masih menyelidiki siapa pelaku pembakaran Cafe Legian yang berada di sisi Selatan Gedung DPRD DIY.

Di sisi lain, aksi terduga pelaku pelemparan benda berisi bahan bakar peledak tersebut terekam kamera CCTV milik Pemerintahan Kota Yogyakarta yang terpasang disekitar kawasan Maliboro dan viral di media sosial.

Mulanya kericuhan datang dari peserta aksi di halaman Gedung DPRD DIY. Kala itu massa yang ikut demonstrasi menghujani gedung DPRD DIY menggunakan batu- batu, potongan besi dan sejumlah benda padat lainnya. Aparat kepolisan yang melakukan pengamanan akhirnya bentrok dengan massa.

Hal tersebut menyebabkan situasi di kawasan Malioboro sejak pukul 13.00 WIB sulit terkondisikan. Massa yang mengamuk tak hanya merusak sejumlah fasilitas gedung DPRD DIY. Namun juga dilampiaskan ke bangunan pedagang tepat berada di samping lokasi kejadian.

Rekaman CCTV yang beredar di media sosial menggambarkan detik-detik terduga pelaku melempar bom molotov ke arah Cafe Legian.

Dalam video tersebut, terlihat jelas dua orang laki-laki yang diduga merupakan massa dari Aliansi Rakyat Bergetak (ABR) yang terdiri dari mahasiswa, pelajar dan buruh yang menolak pengesahan RUU Omnibus Law. Kerusuhan itu berlangsung pada Kamis, 9 Oktober 2020 kemarin.

Terduga pelaku pertama menggunakan baju hitam dan celana cokelat. Sedangkan terduga pelaku kedua menggunakan setelah hitam. Mereka melempar sesuatu yang diduga bom Mototov. Juga tidak menutup kemungkinan ada terduga pelaku lain selain dua orang tersebut.

Tak lama setelah pelemparan itu, asap putih mulai keluar dari dalam Cafe lalu disusul kobaran api. Peristiwa terjadi sekitar pukul 15:30 WIB di mana demonstran sedang dalam kondisi memanas.[]

Berita terkait
Kondisi Dosen UGM Yogyakarta Setelah Ditembak KSB di Papua
Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Bambang Purwoko ditembak oleh KSB. Begini kondisi dosen UGM Yogyakarta usai ditembak.
Tergoda Untung Rp 1 Juta, Buruh di Sleman Jual Kupon Togel
Polsek Godean, Sleman menangkap seorang buruh harian lepas karena menjual kupon toto gelap
Cerita Lucu di Demo Omnibus Law yang Bikin Netizen Bengek
Banyak cerita lucu muncul dari aksi demontrasi tolak Omnibus Law. Tagar merangkum kisah-kisah lucu yang bikin bengek para netizen.