Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, permasalahan utama saat ini adalah tekanan yang besar terhadap struktur Candi Borobudur akibat peningkatan jumlah pengunjung. Hal ini diungkapkannya saat melakukan kunjungan kerja ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur pada Jumat, 12 Maret 2021.
Untuk meningkatkan nilai kualitas wisata, kita juga perlu siapkan masyarakat dengan memberi pelatihan dalam bidang pariwisata, sehingga kita juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
Menko Luhut menjelaskan, pada tahun 2019 tercatat lebih dari 3,3 juta orang yang berkunjung ke Candi Borobudur, atau setara dengan 8.000 orang/hari. Berdasarkan hasil studi Balai Konservasi Borobudur, idealnya maksimal pengunjung Candi Borobudur sebanyak 128 orang/hari.
“Oleh karenanya, akan diimplementasikan wisata berkualitas di Borobudur, dengan menjadikan Rencana Induk 1979 sebagai acuan bagi Rencana Induk Pariwisata yang terbaru,” tuturnya.
Selanjutnya, Kemenko Marves mengajak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian PUPR, Kementerian pariwisata dan ekonomi Kreatif serta Kementerian BUMN untuk bersama-sama menindaklanjuti peningkatan potensi wisata berkualitas di DPSP Borobudur.
“Berdasarkan rapat koordinasi sebelumnya, isu dan tindak lanjut yang menjadi perhatian adalah aksesibilitas dan konektivitas, amenitas, atraksi dan fasilitas penunjang yang dapat meningkatkan nilai pariwisata di Borobudur,” tegas Menko Luhut.
Lebih lanjut, Menko Luhut menyebutkan bahwa aksesibilitas serta konektivitas meliputi jalan, akses transportasi, serta jaringan internet dan telekomunikasi. Sementara penataan kawasan Candi serta kawasan homestay beserta listrik menjadi aspek amenitas yang akan menjadi fokus dalam peningkatan kualitas pariwisata di Candi Borobudur. Serta akan ada peningkatan paket wisata dan event yang menjadi daya tarik atraksi.
“Untuk meningkatkan nilai kualitas wisata, kita juga perlu siapkan masyarakat dengan memberi pelatihan dalam bidang pariwisata, sehingga kita juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru,” tegasnya.
- Baca juga : Sofyan Djalil: Pembaharuan Peta Zona Nilai Tanah Berbasis Nilai Pasar
- Baca juga : Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto Bahas Olimpiade 2032
Tidak lupa, Menko Luhut meminta universitas di sekitar kawasan Candi Borobudur dapat dilibatkan dalam melakukan studi terkait candi, sehingga timbul rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikannya hingga generasi mendatang.
“Semua sudah sepakat, untuk sama-sama bekerja menyiapkan pembangunan kawasan Candi Borobudur dan akan juga disiapkan dana setiap tahun, sehingga Candi Borobudur dapat menjadi laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf Internasional,” tandas Menko Luhut. []