Kunjungan Wisman ke Banyuwangi Anjlok Akibat Corona

Akibat wabah virus corona, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi mencatat penurunan hingga 60 persen kunjungan wisman ke Banyuwangi.
Dinas Pariwisata Banyuwangi, Jawa Timur, membahas penurunan kunjungan wisatawan asing, bersama pelaku wisata di Banyuwangi. (Foto: Tagar/Hermawan)

Banyuwangi - Wabah Covid-19 atau virus corona memberikan dampak buruk pada sektor pariwisata Indonesia, khususnya Kabupaten Banyuwangi. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat penurunan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 60 persen.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan penurunan kunjungan wisman tersebut bisa dilihat dari menurunya jumlah warga negara asing (WNA) menginap di hotel di Banyuwangi.

Kalau untuk wisman level backpacker dan wisatawan domestik ada penurunan, tapi jumlahnya tidak begitu signifikan.

“Berdasarkan catatan kami punya jumlah warga negara asing yang menginap di hotel selama bulan Februari 2019 mencapai 3.783 orang. Dan pada Februari 2020 kemarin mengalami penurunan hingga 60 persen,” kata Muhammad Yanuar Bramuda, Jumat, 13 Maret 2020.

Sementara itu, untuk wisatawan domestik berkunjung ke Banyuwangi selama Februari 2019 mencapai 53.799 orang. Kata Bramuda, berkurangnya jumlah wisatawan ini banyak dari kalangan ekonomi menengah ke atas, terutama didominasi wisatawan dari China.

“Kalau untuk wisman level backpacker dan wisatawan domestik ada penurunan, tapi jumlahnya tidak begitu signifikan. Untuk wisman backpacker sampai hari ini masih sering terlihat di rumah-rumah makan yang ada di Banyuwangi,” ujarnya.

Menurutnya meski kunjungan wisatawan mancan negara menurun, tapi okupansi hotel, di sejumlah hotel di Banyuwangi masih normal. Bahkan di salah satu hotel ada yang terisi penuh.

Menurunya kunjungan wisman ini juga dirasakan oleh para pelaku pariwisata yang ada di Banyuwangi. Muhammad Yasin, pemilik salah satu rumah makan di Banyuwangi mengaku sudah hampir dua pekan ini usaha miliknya sepi dari kunjungan wisman.

“Biasanya setiap hari, tidak pernah sepi dari pelanggan, bule-bule habis berwisata di Banyuwangi langsung mampir di sini mencoba menu makanan kami tawarkan. Ini sudah hampir dua minggu kosong,” kata Muhammad Yasin.

Asisten Sales Manager Hotel Santika Banyuwangi Mario Marcel mengakui jika beberapa pemesanan kamar oleh wisman dari sejumlah negara terpaksa dibatalkan. Alasanya mereka takut dengan penyebaran virus corona.

“Sekitar ada 30-an wisatawan dari Jepang membatalkan rencana menginapnya di hotel kami selama dua hari. Karena mereka dilarang bepergian ke luar negeri oleh otoritas negaranya,” ujur Marcel.

Selain itu, pemesan dari Australia juga membatalkan rencana mereka menginap seminggu di Banyuwangi. Mereka para pelajar mengikuti pertukaran pelajar di Banyuwangi.

“Tapi meski ada beberapa wisman membatalkan. Tapi okupansi hotel kita dalam beberapa hari ini penuh. Mereka kebanyakan sejumlah instansi dari luar kota, yang melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi,” kata Marcel. []

Berita terkait
Sensus Penduduk Online di Banyuwangi Minim Pendaftar
Data BPS Banyuwangi mencatat baru 9 ribu dari 652.022 kepala keluarga mendaftar sensus penduduk secara online.
Cegah Banjir, Sungai Kalilo Banyuwangi Dinormalisasi
Pemkab Banyuwangi akan melakukan normalisasi karena sendimentasi sehingga Sungai Kalilo menjadi dangkal dan menyebabkan banjir saat hujan turun.
3 Warga di Banyuwangi Meninggal Konsumsi Ikan Buntal
Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara menyebutkan tiga warga meninggal akibat keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.