Cirebon - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, secara resmi merilis angka peningkatan jumlah wisatawan setelah diterapkannya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sejak 27 Juni yang lalu.
Kepala Dinas melalui Kabid Pariwisata Disbudparpora Kabupaten Cirebon, Nana Mulyana mengungkapkan selama diterapkannya masa AKB, peningkatan jumlah wisatawan di Kabupaten Cirebon mencapai 40%. "Setelah diterapkannya AKB ini peningkatannya sudah mencapai 40% pasca dilanda pandemi," kata Nana.
Dari jumlah peningkatan tersebut, lanjut Nana, didominasi kunjungan wisatawan ke objek wisata alam, rumah makan, perhotelan dan tempat hiburan malam. Dimana untuk wisata alam peningkatan jumlah wisatawan berada di destinasi Ambulu, Batu Lawang, pasar batik, rumah makan, hiburan malam, perhotelan. "Destinasi yang jumlahnya ada peningkatan berada di destinasi alam, rumah makan, perhotelan dan hiburan malam," kata Nana.
Selain itu terjadi lonjakan pula pada saat Jum'at kliwon beberapa waktu yang lalu, dikatakan Nana, pengunjung ziarah makam Sunan Gunung Jati mencapai 10 ribu pengunjung. "Padahal makam Sunan Gunung Jati belum resmi dibuka akan tetapi terjadi lonjakan jumlah pengunjung sebanyak 10 ribu orang," ujar Nana.
Meski demikian, Nana mengatakan, dari seluruh lokasi destinasi wisata yang ada terus menegakkan protokol kesehatan. "Alhamdulillah dari semua destinasi wisata yang sudah buka semuanya menjalankan protokol kesehatan sehingga seluruh pengunjung kami pantau tertib gunakan masker dan terapkan jaga jarak," kata Nana.
Ketika disinggung soal target jumlah pengunjung untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD), Nana mengatakan untuk target sendiri masih mempertanyakan perbatasan kelonggaran yang sampai dengan saat ini masih dibatasi oleh pemerintah.
"Untuk soal target kita belum patok, soalnya kami juga belum tau sampai kapan pemerintah menetapkan normalisasi ini, soalnya hal ini akan berpengaruh pada pembatasan pengunjung," kata Nana. []
