Kubu Prabowo Agresif Menyerang, PPP: Prabowo Sudah Putus Asa

Kubu Prabowo-Sandi agresif menyerang Jokowi-Ma'ruf dengan hoaks, PPP: Prabowo putus asa, tidak memiliki ide atau gagasan bermutu.
Ketua DPP PPP Muhammad Romahurmuziy (tengah) bersama anggota Dewan Penasihat TPD Jabar pasangan Joko Widodo-KH Ma'aruf Amien, Uu Ruzhanul Ulum (kiri) dan Ketua DPW Jabar PPP, Ade Munawarah Mukhsin (kanan) usai acara Pembekalan Bacaleg DPRD Provinsi Jabar di Bandung, Selasa (23/10/2018). (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung, (Tagar 23/10/2018) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyebutkan kubu pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah putus asa dan tidak memiliki ide atau gagasan bermutu untuk melawan kubu pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. 

Hal itu disampaikan Ketua DPP PPP Muhammad Romahurmuziy akrab disapa Rommy di Bandung, Selasa (23/10) menanggapi agresifnya kubu Prabowo-Sandi melakukan serangan lewat udara (baca: media sosial).

"Sebelum terutama selama kampanye ini baik Pak Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin maupun PPP sendiri sering diserang di udara oleh kubu lawan politik kita (Prabowo-Sandiaga) dengan fitnah dan hoaks yang bertujuan menurunkan elektabilitas Pak Jokowi-Ma'ruf Amin dan PPP. Kita menilai apa yang dilakukan mereka karena mereka sudah putus asa," ujar Rommy.

Serangan tersebut salah satunya jelas Rommy, terkait hoaks dan fitnah atas kebijakan Pemerintah Jokowi-JK seperti kebijakan utang sampai yang paling sering disebarkan adalah soal isu tenaga kerja asing. Sementara serangan pada PPP lebih banyak diarahkan pada Menteri
Agama yang merupakan kader PPP dengan isu LGBT sampai isu meniadakan Kementerian Agama.

Baca juga: Erick Thohir Ajak Perempuan Keren Kampanye Sehat dan AntiKebohongan

"Kami rasakan hal tersebut sebagai serangan politik yang tujuannya langsung menyasar Jokowi-Ma'ruf Amien dan kepada PPP. Kita meyakini bahwa apa yang dilakukan oleh kubu lawan kita (Prabowo-Sandiaga) sebagai ilusi lawan yang sudah putus asa dan memang sengaja dilakukan karena sudah tidak punya ide lain," jelasnya.

Oleh karena itu terang dia, saat ini TPN (Tim Pemenangan Nasional) dan Tim Pemenangan Daerah Jokowi-Ma'ruf harus meluruskan pemahaman-pemahaman yang salah tersebut.

"Kita saat ini menyiapkan serangan balik kepada kubu Prabowo-Sandiaga dengan meluruskan hoaks dan fitnah yang tengah gencar dilakukan kubu lawan kita di udara," terangnya.

Rommy menjelaskan, meskipun pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat banyak serangan fitnah dan hoaks di udara, pihaknya mengaku enggan melaporkan akun-akun media sosial yang menyerang kubunya tersebut. Sebab, jelasnya, terdapat ratusan ribu akun di media sosial yang melakukan serangan fitnah dan hoaks ditujukan pada pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf. 

"Kalau kita melaporkan, kantor polisi itu bisa penuh karena saat ini saja penjara sudah penuh dengan pelaku narkoba dan kejahatan lainnya. Ditambah ini dengan pelaku hoaks dan fitnah. Oleh karena itu, kita akan mengambil langkah dengan menyerang balik melalui pelurusan berita. Yang keliru, hoaks, fitnah dilakukan pihak lawan, kita luruskan," katanya.

Ia menyatakan kubu Jokowi-Ma'ruf tidak mau melawan kampanye hitam (hoaks, fitnah) dengan cara yang sama, karena menurutnya hal tersebut akan membuat sempurna kerusakan pemilu, menjadi sangat jauh dari cita-cita pelaksanaan pemilu yang menyenangkan dan mendidik masyarakat. 

"Islam melarang melakukan fitnah dalam konteks (saat ini) hoaks dan kampanye negatif. Jadi kalau sama-sama kampanye negatif apa bedanya kita sama-sama biadab, bukan
menjadi beradab," tegasnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta kontestan Pilpres dan Pileg 2019 agar tidak berkampanye secara tidak baik dengan menyerang melalui fitnah dan hoaks di udara atau kampanye negatif karena justru akan merusak proses demokrasi itu sendiri.

"Sebenarnya kita marah, dan apabila dari kubu kita ada yang melakukan seperti lawan kita, maka tegas akan kita tegur dan keluarkan dari tim kita. Karena kita menginginkan kampanye positif tanpa hoaks, fitnah dan negatif," ujarnya.

Ia menegaskan, menghadapi kelompok yang putus asa dan mendegradasi pemerintahan Jokowi, PPP sebagai salah satu partai yang konsisten mengawal pemerintah berada di garda depan, meluruskan hoaks dan fitnah yang dilancarkan lawan politik.

Kubu Prabowo: Itu Bukan Kita

Ditemui di tempat terpisah, Ketua Badan Pemenangan Daerah Jawa Barat pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Abdul Haris Bobihoe menuturkan sebagaimana arahan dari Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan nomor urut 02 (Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno), Djoko Santoso bahwa tidak diperbolehkan berkampanye dengan menyebarkan
hoaks, fitnah ataupun kampanye negatif terutama menggunakan isu-isu SARA.

"Jadi tidak benar apabila ada tim kita yang berkampanye di media sosial (udara) yang menyerang kubu lawan seperti memilih Jokowi masuk neraka dan memilih Prabowo masuk surga atau kampanye negatif lainnya. Itu bukan dari kita," katanya.

Abdul Haris mengatakan, mungkin kampanye seperti itu merupakan ulah oknum yang mengatasnamakan BPD Jawa Barat atau daerah lainnya. Sebab lanjutnya, dari BPN sudah jelas arahannya, dilarang menggunakan kampanye negatif, menyebarkan fitnah dan hoaks.

"Dan itu (larangan kampanye hitam) sudah kita imbau sejak kita kampanye, karena kita ingin kampanye dengan baik yang menjelaskan kepada masyarakat tentang kita, bukan menjelekkan orang lain," ujarnya.

Sebagaimana arahan Ketua BPN, Djoko Santoso, "Kita di daerah harus berkampanye dengan menunjukkan kebaikan kita saja. Mensosialisasikan Prabowo-Sandiaga, bukan menyerang lawan dengan tanpa dasar atau data yang valid seperti melalui kebijakan-kebijakan yang
tanpa data."

"Kita diarahkan untuk lebih mensosialisasikan Prabowo-Sandiaga terutama visi dan misinya, bukan untuk menyerang lawan," lanjutnya.

Ia mengatakan, apabila pihak lawan bersikukuh yang menyerang mereka (Jokowi-Ma'ruf) adalah pihaknya, hal tersebut tidak benar. Menurutnya, pihanya mendaftarkan semua akun media sosial milik tim termasuk relawan sehingga bisa mengontrol apa yang dilakukan oleh tim atau relawan.

"Dan apabila ada yang menyerang lawan politik kita mengatasnamakan kubu Prabowo-Sandiaga, saya pastikan itu oknum. Karena akun media sosial di luar yang terdaftar pada kita itu bukan tanggung jawab kita, bukan bagian tim Prabowo-Sandiga," tutupnya. []

Berita terkait