Jakarta – Indonesia masuk zona Asia di Grup G bersama Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Uni Emirat Arab pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar. Sistem pertandingan adalah kandang dan tandang (home and away). Itu artinya ada 8 pertandingan dengan raihan 24 poin jika semua pertandingan dimenangkan.
Dengan rasa percaya diri Timnas Indonesia justru kehilangan 6 angka di awal kompetisi yaitu kalah 2-3 dari Malaysia pada tanggal 5 September 2019 dan 0-3 dari Thailand dua pertandingan dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa, 10 September 2019.
Dari sisa enam pertandingan empat di antaranya adalah laga tandang yaitu ke Malaysia, Viet Nam, Thailand dan Uni Emirat Arab. Tentu saja pertandingan yang tidak mudah karena berlaga di kandang lawan.
Lawan Timnas Indonesia di laga kandang adalah Uni Emirat Arab dan Viet Nam. Kalau Timnas Indonesia bisa memenangkan dua laga kandang ini, perlu diingat ada empat laga tandang. Jika empat laga tandang bisa seri, maka nilai yang dikantongi Timnas Indonesia baru 10. Ini jauh dari harapan lolos karena yang lolos adalah juara grup dan runner-up terbaik.
Kalau dua sisa laga dengan Viet Nam dan Uni Emirat Arab menang dan laga tanda juga menang, maka Timnas Indonesia mengantongi 18 poin. Ini pun sulit lolos karena akan berhadapan dengan nilai tim yang lebih baik. Akan ada asa lolos jika Timnas PSSI bisa mengantongi 19 poin. Itu artinya menang 6 kali dan seri 1 kali. Ini sudah mustahil karena pertandingan tinggal 6 lagi.
Ini jadwal laga kandang dan tandang Timnas Indonesia:
10 Oktober 2019: Uni Emirat Arab vs Indonesia
15 Oktober 2019: Indonesia vs Vietnam
19 November 2019: Malaysia vs Indonesia
26 Maret 2019: Thailand vs Indonesia
31 Maret 2019: Indonesia vs Uni Emirat Arab
4 Juni 2019: Vietnam vs Indonesia
Dengan dua kekalahan di kandang amat berat bagi Timnas Indonesia untuk bisa lolos ke babak ketiga karena yang bisa masuk hanya juara grup dan runner-up terbaik.
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, sendiri dalam berbagai pernyataan ke wartawan tampak pesimistis “Garuda” bisa lolos ke Piala Dunia 2022 Qatar. Misalnya, dengan mengatakan waktu yang dia peroleh untuk melatih Timnas Indonesia tidak cukup untuk membawa skuad Garuda ke Qatar.
Kualitas “Garuda” juga bisa dilihat dari turnamen Piala AFF (ASEAN Football Federation Championship; AFF Championship) dan AFC (Asian Football Confederation yaitu turnamen sepak bola antar klub se-Asia) yang beberapa tahun belakangan ini tidak pernah juara. Apalagi menghadapi Piala Dunia tentulah negara-negara peserta akan mempersiapkan diri dengan baik karena Piala Dunia adalah turnamen sepak bola paling besar di Bumi ini.
Tentu saja PSSI yang jadi ‘kambing hitam’ karena jadwal Piala Dunia 2022 Qatar mulai dari babak penyisihan sudah dipublikasikan oleh FIFA jauh-jauh hari. Jika PSSI jadi ‘kambing hitam’, siapa atau apa lagi yang dijadikan PSSI ‘kambing hitam’? []