Kronologi Pria di Lutim Ditembak Mati Usai Bacok TNI-Polri

Seorang pria di Luwu Timur Sulsel tewas ditembak polisi usai menyerang TNI dan Polri hingga terluka. Ini kronologi kasusnya.
Pelaku saat tertembak di dekat area perkuburan di Tetetallu, Desa Tarengge Timur, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Senin 5 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Polres Luwu Timur)

Luwu Timur - Seorang warga Luwu Timur, Sulawesi Selatan, bernama Riska, 34 tahun, tewas mengenaskan usai ditembak oleh polisi. Riska menghembuskan nafas terakhirnya saat diberikan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lagaligo Wotu, Luwu Timur, pada Senin 5 Oktober 2020, siang tadi.

Polisi terpaksa melakukan upaya tindakan tegas terukur dengan menembak pelaku.

Pria ini ditembak mati oleh kepolisian karena mengamuk dan menebas anggota Babinsa dan anggota Polri dengan sebilah parang secara membabi-buta di Dusun Tetetallu, Desa Tarengge Timur, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

"Polisi terpaksa melakukan upaya tindakan tegas terukur dengan menembak pelaku. Karena dia menyerang secara membabi buta masyarakat dengan parang dan juga telah membacok anggota TNI-Polri yang bertugas," kata Kapolres Luwu Timur, AKBP Indratmoko, Senin 5 Oktober 2020.

Indratmoko menjelaskan, mulanya kepala desa setempat menghubungi Babinsa TNI Sertu Ismail Kareng dan Bhabinkamtibmas karena adanya laporan masyarakat bahwa Riska mengamuk sambil membawa parang di rumahnya di Desa Tarengge Timur, Wotu, Kabupaten Luwu Timur.

Sekitar pukul 10.00 WITA, Babinsa TNI dan kepala desa langsung mendatangi rumah pelaku. Ketika Sertu Ismail hendak masuk kedalam rumah dan memberi salam, Sertu Ismail langsung diserang dengan diparangi pada bagian leher sebelah kirinya.

Seketika, kepala desa dan warga sekitar, langsung panik dan berusaha menyelamatkan dirinya. Kemudian, pelaku sendiri saat itupun langsung kabur. Dia melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor sambil membawa parang.

"Babinsa langsung dilarikan ke rumah sakit saat itu juga. Dia mengalami terbuka pada bagian leher belakang dibawah telinga dengan panjang luka 12 cm sedalam 5cm," ucapnya.

Sekitar pukul 15.00 WITA, anggota Polsek Wotu yang mendapatkan informasi penganiayaan ini, langsung ke lokasi untuk mencari pelaku. Ketika mengetahui pelaku berada di area perkuburan tengah teriak-teriak sambil bawa parang, Polisi bersama TNI dan warga sekitar pun, langsung bergerak ke tempat pelaku untuk menangkapnya.

"Saat ingin dilakukan penangkapan, pelaku tiba-tiba meyerang aparat dengan sebilah parang. Kanit Provos Polsek Wotu, Bripka Satriadi saat itu sempat terjatuh. Sehingga dia langsung dibacok. Ia terkena sabetan parang pada kaki kanan dan tangan kiri," tambahnya.

Melihat pelaku makin bringas dan tidak terkendali dengan terus menyerang warga menggunakan sebilah parang. Sehingga dengan pertimbangan membahayakan warga. Petugas dengan terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur kepada pelaku dengan menembaknya.

Sehingga, pelaku tersungkur dan terjatuh. Kemudian, ia dilarikan ke rumah sakit. Namun, dia dinyatakan meninggal dunia.

"Kondisi kedua korban saat ini, dalam keadaan sadar dan dalam perawatan medis di RSUD Lagaligo Wotu. Sedangkan pelaku dinyatakan meninggal oleh tim medis," jelas mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar ini. []

Berita terkait
Bacok Anggota TNI dan Polri Pria di Luwu Timur Ditembak Mati
Akibat membacok polisi dan TNI, seorang pria di Kabupaten Luwu Timur ditembak mati. Ini kronologinya
Iringan Pengantin Kecelakaan di Luwu, Satu Tewas dan 6 luka
Rombongan iring-iringan pengantar pengantin mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan poros Palopo-Makassar. Begini kondisi penumpang.
Ayah di Luwu Timur Aniaya Anak Kandung, Ini Penyebabnya
Seorang ayah di Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan tega menganiaya bayinya sendiri yang baru berusia 10 bulan. Ini penyebabnya
0
Biden dan Para Pemimpin G7 Disebut Sepakati Larangan Impor Emas Rusia
Sebuah langkah yang bertujuan untuk semakin mengisolasi Rusia dari ekonomi global dengan mencegah partisipasinya di pasar emas