Kronologi Klaim Film Livi Zheng Didebat Joko Anwar

Sutradara Livi Zheng menjadi pembahasan warganet, hingga dapat kritik keras dari Joko Anwar lantaran klaim filmnya berhasil menembus Hollywood.
Livi Zheng, sutradara Hollywood asal Indonesia. (Foto: Ist)

Jakarta - Sutradara muda asal Indonesia Livi Zheng, mendapat kritik keras dari beberapa sineas tanah air termasuk Joko Anwar lantaran mengklaim karya filmnya berhasil menembus Hollywood, masuk nominasi Oscar dan bersaing dengan epos superhero Marvel, Avengers Endgame.

Kontroversi Livi Zheng bermula sewaktu namanya mulai dibahas media-media tanah air karena karyanya disebut-sebut berhasil menembus Hollywood. Padahal karya-karya miliknya tidak terlalu dikenal oleh banyak penikmat film maupun pegiat film di dalam negeri.

Illegible artinya memenuhi syarat-syarat administrasi. Artinya bukan syarat-syarat kualitas.

Berawal dari kecurigaan, beberapa warganet bahkan mulai melakukan investigasi dan fact checking terhadap pemberitaan terkait heboh sosok perempuan kelahiran 3 April 1989 itu yang dikabarkan begitu megah dan sarat prestasi.

Nama Livi Zheng kian tenar setelah tulisan opini investigasi terkait dirinya menjadi viral di media sosial Twitter. Ia pun kemudian dirundung oleh warganet dan dianggap telah berbohong perihal klaim-klaim prestasi yang ternyata semu.

Polemik memuncak saat pada akhirnya, Livi dipertemukan dengan sederet pelaku perfilman nasional seperti sutradara Joko Anwar dan John de Rantau, kritikus film Adrian Jonathan, mantan wartawan Maman Suherman dan aktris Nadine Alexandra yang didapuk sebagai panelis di program televisi MetroTV dengan tajuk 'Belaga Hollywood', pada Minggu malam, 1 September 2019.

Ditanya oleh panelis, Livi menjelaskan bahwa dua karya filmnya yang berjudul Bali: Beats of Paradise dan Brush with Danger memang berhasil masuk seleksi nominasi Oscar. Padahal, tidak mudah untuk sebuah film dapat masuk seleksi nominasi di ajang penghargaan perfilman dunia tersebut.

Dalam mendukung klaim dan argumennya, Livi bahkan membawa bukti yang dicetaknya dari laman 347 Feature Films in Contention for 2018 Best Picture Oscar, di situs resmi Oscar.org.

Menanggapi hal itu, Joko Anwar berusaha meluruskan pengakuan Livi dengan menyebut klaim tersebut tidak nyata. Pasalnya, film-film Livi disebut Joko hanya memenuhi persyaratan administrasi.

"Saya enggak pernah denger namanya film tembus masuk seleksi Oscar, enggak ada sebenarnya," kata Joko di acara QNA tersebut.

"Yang ada adalah in contention artinya illegible, artinya berhak untuk diikutsertakan atau ikut serta untuk Oscar. Illegible artinya memenuhi syarat-syarat administrasi. Artinya bukan syarat-syarat kualitas," kata dia lagi.

Joko Anwar mengatakan, ia menyayangkan klaim Livi yang menurutnya terlalu berlebihan. Dia menilai, langkah-langkah yang selama ini ditempuh Livi cenderung menyesatkan dan memberikan contok buruk bagi perkarya-pekarya baru yang ingin berkarier di dunia perfilman.

Argumen pedas juga meluncur dari sutradara Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, Jhon De Rantau. Ia menyebut Livi bermulut besar, saat perempuan berwajah oriental itu berusaha membuktikan kesuksesannya di Hollywood dengan mengatakan karya-karyanya telah dibahas oleh banyak media asing.

"Saya kagum dengan kepercayaan diri Livi yang sangat tinggi. Seharusnya seorang sutradara seperti ini memang," ujar Jhon.

"Cuma, saya kembali lagi bilang bahwa karyanya enggak sebesar omongannya sekarang. Saya menangkap itu. Maaf ya Livi, saya melihat anda jauh lebih besar bacotnya daripada apa yang anda bikin." kata Jhon lagi.

Baca juga: Tayang Hari Ini, Ada Post Credit Scene di Film Gundala

Usai Program QNA ditayangkan di televisi, warganet kembali bereaksi di Twitter. Bahkan, nama Livi Zheng sempat menduduki trending topic di media sosial berlogo burung biru itu. Ada yang ikut merundung Livi, adapula yang menyebut Joko dan Jhon keterlaluan.

"Senior-senior filmmaker nya juga malah sibuk nguliahin sambil pamer juga. ngga bikin Livi nya jadi ngeh juga sama poin yang pengen ditekan kan. halah Program TV nguras isu begini amat," kata seorang warganet dengan akun @arioadimas. []


Berita terkait
Rekam Jejak Akting Tara Basro Hingga Film Gundala
Tagar merangkumkan rekam jejak lima judul film yang turut melambungkan nama Tara Basro termasuk Gundala.
Curhat Muzakki Ramdhan, Sancaka Kecil di Film Gundala
Muzakki Ramdhan, pemeran Sancaka Kecil di Film Gundala curhat mengenai proses syuting epos superhero karya sutradara Joko Anwar itu.
Kisah Hidup Musuh Batman di Final Trailer Film Joker
Kisah hidup Joker, musuh bebuyutan superhero Batman itu ditampil begitu suram dalam bocoran video Final Trailer berdurasi hampir tiga menit.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)