Kronologi Calon Taruni Akpol Digagalkan Tanpa Bukti

Seorang gadis yang harus menerima kegagagalan karena tidak lolos tes Akpol ke tingkat pusat karena dinyatakan terpapar virus Corona atau Covid-19.
Taruna Akpol mengikuti upacara HUT ke-71 Bhayangkara di silang Monas, Jakarta, Senin (10/7). (Foto: Ant/M Agung Rajasa)

Jakarta - Kabar viral datang dari kisah seorang gadis yang harus menerima kegagagalan karena tidak lolos tes Akademi Kepolisian (Akpol) ke tingkat pusat karena dinyatakan terpapar virus Corona atau Covid-19. Namun alasan itu dibantahnya karena menurut test swab yang dilakukan, ia dinyatakan negatif.

Kisah itu dibagikan melalui sebuah utas (thread) oleh akun Twitter, @siap_abangjagoo. Ternyata, perempuan malang itu mendapatkan hasil tes peringkat tertinggi di tingkat Provinsi Kepulauan Riau saat menjalani tes masuk akpol.

“Jadi, kemarin itu aku daftar ikut seleksi Akpol, masih seleksi daerah sih. Tapi, Alhamdulillah aku ranking 1 se-provinsi, udah sampai sidang akhir, terus berhak untuk melanjutkan tes ke tingkat pusat,” tulis akun @siap_abangjagoo, Jumat, 7 Agustus 2020. 

Tapi, Alhamdulillah aku ranking 1 se-provinsi, udah sampai sidang akhir, terus berhak untuk melanjutkan tes ke tingkat pusat.

Dalam utas tersebut diceritakan calon taruni itu sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti tes di tingkat pusat. Dia juga telah melakukan rapid test yang hasilnya menunjukkan dia negatif Covid-19.

Namun, dengan serta merta dia juga menunjukkan pihak kepolisian yang tiba-tiba datang ke rumahnya untuk menyampaikan bahwa dia positif Covid-19, sehingga tak bisa ikut seleksi. Alhasil, dia pun gugur di seleksi Akpol di tingkat pusat. 

Baca juga: IPW Minta Kasus Penipuan Masuk Akpol 1,8 M Diusut

“Terus, sorenya datang orang dari Polda ke rumahku. Ngasih kabar kalau aku dinyatakan positif covid, tapi ngga ada bukti tertulis resmi kalau aku emang beneran positif covid. Yaudah, intinya gabisa berangkat aja gitu alias gugur,” cuitnya. 

Merasa tidak percaya, dia kemudian melakukan swab test dan rontgen paru-paru hingga rapid dengan metode Eclia. Hasilnya pun dinyatakan negatif. 

Baca juga: Kompolnas Sesalkan Warga Pakai Calo Demi Masuk Akpol

Polda Riau Angkat Bicara

Kepolisian daerah Kepulauan Riau angkat bicara terkait kabar itu. Pihal polda mennyatakan seleksi penjaringan calon taruni dilakukan secara transparan.

Polda menyebut calon siswa Akpol tersebut dinyatakan gagal lulus karena positif Corona berdasarkan swab test Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam. 

“Proses seleksi sudah transparan. Permasalahan adalah ada calon yang dinyatakan lulus terpilih dari hasil seleksi namun hasil tes swab oleh BTKLPP Batam dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19,” ujar Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt, Kamis, 6 Agustus 2020. 

Tak hanya itu, Wakil Gubernur Akademi Kepolisian Brigadir Jenderal Agus Salim mengatakan jika hal itu merupakan kewenangan panitia daerah (panda). Namun ia tidak menampik jika ada klausul yang berbunyi hasil swab positif Covid-19 maka gugur. 

“Kalau yang ini bukan urusan Akpol, karena penerimaan merupakan kewenangan panda (panitia daerah), selesai panda mereka akan dites lagi di Akpol oleh panpus (panitia pusat) dalam hal ini adalah As SDM/Karo Dalpers. Memang ada salah satu klausul bila hasil swab positif maka peserta dinyatakan gugur,” jelas Agus lewat pesan singkat, Kamis, 6 Agustus 2020. 

Menurut Agus, calon taruna/taruni yang gagal tidak hanya gadis itu saja, tetapi para peserta yang dinyatakan positif Covid-19 memang terpaksa tidak diberangkatkan. 

“Kejadian yang sama juga terjadi di Polda Metro dan Jawa Timur, catar lulus dan memenuhi syarat, waktu mau berangkat ke panpus/Akpol ternyata hasil swab positif, terpaksa mereka tidak diberangkatkan. Memang kita kasihan kepada mereka,” ujarnya. 

Kendati demikian, Agus menegaskan kondisi demikian tak mengurangi jumlah taruna Akpol. Hanya saja kuota pengiriman dari daerah yang berkurang.

“Hanya mengurangi kuota kirim panda, yang meluluskan tetap panpus. Sebagai gambaran kuota kirim adalah 264, yang sampai ke panpus hanya 262 (Metro+Jatim tidak kirim), sedangkan kuota didik 250, jadi ada kemungkinan yang gagal,” tutur Agus. []

Berita terkait
Masuk Akpol 1,8 Miliar, IPW: Polisi Gajinya Berapa?
Neta S Pane mengaku prihatin terkait penipuan sebanyak Rp 1,8 miliar agar anak warga Sidomulyo mengikuti pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol).
Mengenal Putra Idham Azis, Taruna Akpol Berprestasi
Dua putra Kapolri Komjen Idham Azis, yakni Ilham Urane Azis dan Irfan Urane Azis, berhasil menjadi taruna Akpol.
Nilai Kurang Masuk Akpol, MRF Palsukan Ijazah
Nilai kurang masuk Akpol, MRF palsukan ijazah. Dia meminta tolong kepada kakak kelasnya di Universitas Trisakti yaitu tersangka P.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.