Jakarta - Pelatih Barcelona Ernesto Valverde mengkritik format baru Supercopa de Espana atau Piala Super Spanyol. Hanya Barca mendapat pemasukan besar dengan format baru itu. Paling tidak Blaugrana meraup ratuan miliaran rupiah di pertandingan yang digelar di Arab Saudi ini.
Pelatih Valverde sesungguhnya lebih berharap pertandingan Piala Super Spanyol digelar di awal musim kompetisi yang mempertemukan juara La Liga Spanyol dan Copa del Rey.
Namun federasi sepak bola Spanyol (RFEF) menetapkan format baru yang diikuti empat tim teratas La Liga. Tak hanya itu, pertandingan digelar di Arab Saudi dan para pemain harus melakoni perjalanan cukup jauh dari Spanyol.
Bila mereka memberi pilihan, saya lebih suka dengan format lama. Tetapi federasi sudah memutuskannya
"Selama ini Supercopa de Espana akan menjadi titel juara yang pertama dalam satu musim karena selalu digelar di awal musim. Tetapi kini sudah berubah. Kami tetap menghargainya," kata Valverde.
"Hanya saya tidak tahu bagaimana dari sudut pandang olahraga karena hanya ada satu juara liga dan Copa de Rey. Saya hanya merasa aneh karena pertandingan diikuti empat tim," ujarnya.
Valverde mengaku lebih suka dengan format lama. Namun menurutnya Lionel Messi dkk tetap mengikuti apa yang sudah diputuskan federasi.
"Bila mereka memberi pilihan, saya lebih suka dengan format lama. Tetapi federasi sudah memutuskannya," kata dia lagi.
Mengapa harus ke Arab Saudi? Penawaran menjadi tuan rumah sesungguhnya tidak hanya diajukan kepada Arab Saudi, tetapi juga Qatar, China dan India. Namun Arab Saudi yang tampil sebagai pemenang dalam bidding alias pengajuan sebagai tuan rumah.
Federasi sendiri sukses meraup 120 juta euro untuk kontrak selama tiga tahun. Dengan demikian empat tim teratas La Liga bakal kembali ke Arab Saudi untuk bertanding di Piala Super Spanyol.
Ini jelas menguntungkan memindahkan laga Supercopa de Espana ke luar Spanyol. Apalagi pertandingan itu sudah tidak laku di Spanyol dan bahkan di ambang 'kematian'.
"Piala Super Spanyol hampir sekarat. Perubahan harus dilakukan agar pertandingan ini tidak mati. Kami memang mendapatkan uang dari penyelenggaraan ini. Namun uang itu tidak untuk membangun vila," kata Presiden RFEF Luis Rubiales.
"Uang yang diperoleh digunakan untuk sepak bola wanita, klub papan bawah dari Segunda B (Divisi Tiga) dan Tercera (Divisi Empat). Tentu uang itu penting dan siapa yang menolaknya. Uang itu penting dan akan digunakan sesuai kebutuhan," ujarnya lagi.
Klub-klub peserta Supercopa de Espana pun diguyur uang yang tidak sedikit. Barca dan Real Madrid masing-masing membawa pulang 6,8 juta euro atau lebih dari Rp 104 miliar.
Sedangkan dua tim lain, Atletico Madrid mendapat 4 juta euro atau Rp 61,5 miliar dan Valencia hanya 2,5 juta euro (lebih dari Rp 38,4 miliar) atau tak ada separuh dari yang diterima Barca dan Madrid.
Barca sendiri akan menghadapi Atletico di laga semifinal, Jumat 10 Januari 2020 dini hari WIB. Bila menang, mereka bertemu Madrid di laga final, Senin 13 Januari 2020 dini hari WIB. Madrid lolos ke final setelah menyingkirkan Valencia 3-1. []
