KPw BI Cirebon Dorong Pedagang Bertransaksi Pakai QRIS

Selama masa pandemi ini penggunaan uang kartal berkurang dan pembayaran digital meingkat, apa penyebabnya?
Staf Unit Pengawasan Sistem Pembayaran KPw BI Cirebon, Arie Andira E. (Foto: Tagar/Charles)

Cirebon - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon terus mendorong para pedagang baik besar maupun kecil di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) untuk bisa menggunakan sistem pembayaran nontunai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada setiap transaksinya.

Tercatat sejak peluncuran pada 17 Agustus 2019 lalu sampai dengan Oktober 2020 sudah ada sekitar 81 ribu pedagang di wilayah Ciayumajakuning yang telah menggunakan standard pembayaran nontunai yang dikembangkan Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) ini.

Kepala KPw BI Cirebon Bakti Artanta menyebutkan pengguna QRIS terbanyak yakni di Kota/Kabupaten Cirebon sebanyak 42.768 merchant. Lalu Kabupaten Indramayu 17.309 merchant, Kabupaten Majalengka 11, 091 merchant dan Kabupaten Kuningan 9.970 merchant.

"Sampai dengan tanggal 2 Oktober 2020 KPw BI Cirebon mencatat pengguna QRIS di Ciayumajakuning ada sekitar 81 ribu. Terbanyak di Kota dan Kabupaten Cirebon. Kami akan akan terus memperluas pengunaan pembayaran nontunai QRIS kepada para pedagang besar maupun kecil di Ciayumajakuning," kata Bakti, Selasa, Jumat 9 Oktober 2020.

Menurut Bakti pengunaan pembayaran nontunai QRIS dimasa pandemi ini bisa mengurangi resiko penyebaran Covid-19 sebab ada penelitian menyebutkan bahwa virus corona baru, bisa bertahan di uang dalam waktu lama.

"Pengunaan QRIS mengurangi peredaran uang kartal, apalagi pada masa pandemi seperti sekarang ini sebab ada penelitian menyebutkan bahwa virus corona baru, dapat bertahan di uang dalam waktu lama," kata Bakti.

Peredaran uang kartal di masa pandemi ini agak berkurang. Namun penggunaan QRIS meningkat.

Baca juga : BI Dorong UMKM Masuk Digital Melalui Transaksi QRIS

Di tempat yang sama, Staf Unit Pengawasan Sistem Pembayaran KPw BI Cirebon, Arie Andira E transaksi pembayaran digital di Ciayumajakuning di masa pandemi ini meningkat dan peredaran uang kartal mengalami penurunan. "Peredaran uang kartal di masa pandemi ini agak berkurang. Namun penggunaan QRIS meningkat," kata Arie.

Sistem pembayaran menggunakan QRIS bisa dilakukan tanpa harus tatap muka, karena sudah ada layanan di dalam aplikasi pembayaran atau dompet digital agar bisa digunakan meskipun di luar kota.

Di saat akan bertransaksi pedagang atau penjual barang bisa mengirimkan QRIS-nya kepada pembeli. Kemudian ketika pembeli mendapatkan QRIS, maka tinggal melakukan pembayaran melalui aplikasi atau dompet digital yang dimilikinya.

"Jadi tidak harus bertatap muka, kapan dan di mana pun ketika mau bertransaksi , kita tinggal buka dompet digital saja. Kelebihannya mudah dan gratis," tuturnya. []

Berita terkait
BI Dorong UMKM Masuk Digital Melalui Transaksi QRIS
Bank sentral terus mendorong pelaku usaha UMKM untuk menanfatkan transaksi digital sebagai media pembayaran
Merchant Pengguna QRIS di Bali Melesat 346 Persen
Jumlah pengguna pembayaan digital QRIS di Bali meningkat signifikan sebesar 346% di akhir Juli dibandingkan awal 2020.
Bank Indonesia Sebut Tidak Ada Konten AR pada Uang Rp 75.000
Di media sosial beredar kabar tentang konten augmented reality (AR) pada uang kertas pecahan Rp 75.000 yang memunculkan video lagu Indonesia Raya
0
Presiden Biden Tiba di Eropa untuk KTT G7 Bahas Ukraina dan Ekonomi
KTT negara-negara G-7 dengan para pemimpin negara-negara sekutu AS bahas sikap mereka terhadap Rusia dan ekonomi dunia yang melemah