KPN: Suara Golput Penentu Pilkada Tangsel

Kajian Politik Nasional (KPN) mulai melakukan survei pada perhelatan Pilkada Tangsel dan suara golput memiliki presentase yang besar.
Direktur KPN, Adib Miftahul saat pemaparan hasil surveynya di Ciater, Tangsel. (Foto: Tagar/KPN)

Tangerang Selatan - Kajian Politik Nasional (KPN) melakukan survei untuk menyikapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang akan digelar pada 9 Desember 2020. Pasalnya, sejumlah nama calon wali kota meperlihatkan pertarungan antar dinasti politik yang tak ingin kehilangan kekuasaan.

Sebut saja Siti Nur Azizah (SNA) yang merupakan anak Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma'aruf Amin. Kemudian, Rahayu Saraswati, keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Selanjutnya, Pilar Saga Ichsan, anak dari Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah (keluarga Ratu Atut Banten) yang turut meramaikan kontestasi.

Menunjukan bahwa Benyamin Davnie berkepentingan memperkecil angka golput untuk memperbesar peluang menang.

Menanggapi situasi tersebut, Kajian Politik Nasional (KPN) telah melakukan survei yang kemudian dipaparkan melalui kajian bertajuk 'Pertarungan Para Dinasti, Siapa Laku'?

Direktur eksekutif KPN, Adib Miftahul, mengatakan merasa tertarik melakukan survei karena melihat ambisi dari para elit yang langsung menurunkan keluarganya dalam kontestasi.

"Kita tertarik, sebenarnya ada ambisi apa sampai Wapres, Menhan hingga Ratu Tatu Bupati Serang menurunkan keluarganya di Pilkada Kota Tangerang Selatan ini," Kata Adib saat memaparkan hasil survei di Ciater, Tangsel pada Rabu 5 Agustus 2020.

Dalam survei yang dilakukan, kata Adib, jika responden tidak dihadapkan dengan golput (golongan putih), maka hasilnya Benyamin Davnie memperoleh elektebilitas tertinggi dengan 32,9%. Disusul oleh Muhammad 25%, dan Siti Nur Azizah 21,5%. Di posisi wakil, yang memperoleh peringkat tertinggi adalah Ruhamaben dengan 6,5%, disusul Pilar Saga Ichsan 4,6%, dan kemudian Rahayu Saraswati 1,2%.

"Kita membuat simulasi pemilihan yang menghadapkan para calon dengan golput dan tanpa golput. Hal ini guna menunjukan siapa calon yang diuntungkan atau dirugikan dengan tinggi atau rendahnya angka golput tersebut," ujar Adib.

Ketika menampilkan hasil survei, hasilnya mengejutkan, golput menempati posisi 55%. Untuk para calon, Benyamin Davnie masih berada di peringkat pertama dengan 14,3%, di peringkat kedua justru ada Siti Nur Azizah dengan 11,6%, Muhammad tergeser ke peringkat ketiga dengan 9,5%, disusul Ruhamaben 3,6%, Pilar Saga Ichsan 2,7%, dan terakhir Rahayu Saraswati 0,45%

"Ini harus menjadi perhatian bersama, bahwa angka golput bisa mencapai 55%. Maka kami katakan bahwa pemenang pilkada dalam survei kami dalam kurun waktu ini adalah golput. Ini meningkat sekitar 10% dari pilkada sebelumnya yang sekira 44,9%," ucap Adib.

Adib mengatakan, perkiraan besaran angka golput pada pilkada Tangsel bisa terjadi karena pemilih khawatir dan waspada terhadap penyebaran Covid-19. Sehingga, pemilih enggan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Ini menjadi PR besar bagi komisi pemilihan umum atau KPU Tangsel bagaimana bisa menerapkan sistem pemungutan suara yang berbasis protokoler covid 19, dan meyakinkan para pemilih untuk datang ke TPS," ujarnya.

Terkait dengan persandingan para calon dengan golput, kata Adib, hasil survei menunjukan ketika angka golput tinggi maka pasangan Siti Nur Azizah dan Ruhamaben yang diuntungkan. Namun, Menurut dia, jika angka golput dapat ditekan rendah maka pasangan Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan yang diuntungkan karena memperbesar persentase kemenangan, walaupun mereka tetap unggul pada tingkat golput yang tinggi.

"Menunjukan bahwa Benyamin Davnie berkepentingan memperkecil angka golput untuk memperbesar peluang menang. Namun sebaliknya Siti Nur Azizah berkepentingan memperbesar angka golput guna meningkatkan peluang kemenangannya. Menjadi tolak ukur kita dalam melihat pola-pola kampanye para calon-calon ini nantinya," ujar Adib.

Melihat munculnya anak dan sanak keluarga tokoh-tokoh besar, hasil survei yang menunjukan kecilnya elektebilitas Rahayu Saraswati dibanding calon lainnya, menunjukan bahwa pemilih di Tangsel merupakan pemilih rasional yang menitik beratkan pilihannya pada calon yang dikenal dalam lingkup harian mereka.

"Persentase terkecil saat ini Rahayu Saraswati, karena mungkin secara figur tidak dikenal oleh masyarakat Tangsel. Kalau sisi Muhammad kita lihat cukup bagus, jadi tinggal Saraswati yang perlu kerja ekstra keras untuk mengimbanginya," ucap Adib.

Untuk informasi, survei KPN  dilakukan pada tanggal 17-24 Juli. Mengunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 440 orang, sampling of error 4,8% dengan tingkat kepercayaan 95%. []

Berita terkait
Airin Rachmi Diany dan Netralitas ASN di Pilkada Tangsel
Airin Rachmi Diany menjadi orang yang patut disalahkan terkait ASN yang ikut berpolitik di Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel).
Benyamin Davnie di Pilkada Tangsel Ditinggal Nasdem
Benyamin Davnie ditinggal partainya bernaung, yaitu Partai Nasdem pada Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel). Hal itu tak menyurutkan semangatnya.
Pengamat: Pilkada Kota Tangsel Eliminasi Isu Dinasti
Adib Miftahul mengatakan untuk pertama kali dalam sejarah Pilkada Kota Tangsel ada pertarungan para dinasti politik.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.