Solo - Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata menyayangkan adanya demonstrasi yang dilakukan para pelajar di berbagai kota di Indonesia. Menurutnya, aksi tersebut merupakan cerminan pendidikan yang buruk bagi penerus bangsa.
Aksi yang dilakukan pelajar merupakan pendidikan yang sangat buruk bagi anak-anak yang merupakan generasi penerus. Bahkan Alexander Marwata merasa miris dengan aksi mereka.
"Saya sampai geleng-geleng kepala dan merasa miris. Apalagi jika demonstrasi itu digerakkan oleh pihah yang tidak bertanggung jawab. Ini adalah pendidikan yang sangat buruk bagi anak-anak kita (generasi penerus)," ujarnya saat pembukaan Roadshow Bus KPK 2019 di Balai Kota Surakarta, Jumat 27 September 2019.
Itu memprihatinkan. Apalagi sampai ada pelemparan batu kepada aparat penegak hukum. Dari situ saja bisa terlihat ada perbuatan melanggar hukum
Menurutnya para pelajar yang ikut turun ke jalan tidak mengetahui subtansi yang sebenarnya. Mereka cenderung ikut-ikutan saja.
“Itu memprihatinkan. Apalagi sampai ada pelemparan batu kepada aparat penegak hukum. Dari situ saja bisa terlihat ada perbuatan melanggar hukum,” kata Alexander lagi.
Tidak Sejalan Dengan Semangat Anti Korupsi
KPK tidak hanya mengkritik aksi para pelajar yang turun ke jalan. Menurut Alexander apa yang dilakukan para pelajar di berbagai kota tersebut tidak mencerminkan semangat anti korupsi yang digadang-gadang KPK selama ini.
Seperti aksi perusakan sejumlah fasilitas umum. Ini merupakan perbuatan tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh pelajar.
“Seharusnya sejak dini pelajar diajari bertanggung jawab atas tindakan yang mereka lakukan. Bagaimana barang-barang publik yang dibiayai pajak dan pajak adalah uang rakyat, seharusnya tidak dirusak. Sikap anti korupsi itu kan termasuk budaya taat hukum," kata dia memungkasi. []
Baca juga:
- Demo Pelajar STM Merusak Fasilitas Publik
- Lima Fakta Demo Pelajar di Wamena
- Demo Pelajar Rusuh, Gedung PLN Wamena Dibakar