Kota Tegal Lockdown Jalan Terus, Begini Persiapannya

Kota Tegal benar-benar serius menerapkan local lockdown untuk wilayahnya. Persiapan terus dimatangkan.
Sejumlah petugas memasang water barrier untuk menutup akses jalan menuju pusat keramaian di Kota Tegal saat local lockdown‎ 22-29 Maret 2020. Kebijakan itu akan diperpanjang hingga 30 Juli 2020 dan water barrier akan diganti dengan beton. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - ‎Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah mulai mempersiapkan pemberlakuan local lockdown atau karantina wilayah terbatas selama empat bulan mulai 30 Maret 2020. Sebanyak 200 beton movable concrete barrier (MCB) sudah disiapkan untuk menutup akses keluar masuk Kota Bahari.

Kami tetap laksanakan local lockdown.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono memastikan rencana local lockdown tetap akan dijalankan. Kebijakan itu menurutnya terus dimatangkan sebelum diberlakukan.

"Kami tetap laksanakan local lockdown. Sore hari ini kami rapat untuk persiapan 30 Maret agar matang dan disosialiasikan ke masyarakat," kata Dedy Yon di Balai Kota Tegal, Jumat sore, 27 Maret 2020.

Menurut Dedy Yon, local lockdown diberlakukan dengan menutup akses keluar masuk yang berada di dalam kota dan perbatasan Kota Tegal dengan daerah lain, seperti Kabupaten Tegal. "90 persen perbatasan kami itu dengan Kabupaten Tegal. Itu akan kami tutup. Yang tetap dibuka jalan provinsi dan nasional,” kata dia.

Dedy Yon mengatakan persiapan pemberlakuan kebijakan itu sudah dilakukan, antara lain dengan menyiapkan beton MCB yang akan digunakan untuk menutup‎ 50 titik akses jalan di dalam kota dan perbatasan. Total beton MCB yang dibutuhkan mencapai sekitar 500 buah.

‎"Beton MCB sudah kita siapkan, hari ini 200 beton sudah siapkan, kalau satu beton MCB panjangnya satu meter, kami butuh 500 meter untuk menutup, jadi kami kurang 300 MBC beton," ujarnya.

Dedy Yon mengungkapkan, nantinya 50 petugas Gugus Tugas Covid-19 Kota Tegal ‎akan disiagakan di tiap akses keluar masuk dengan memakai alat pelindung diri (APD) dan dilengkapi alat pengukur suhu. Mereka akan bertugas untuk memeriksa pengendara yang akan melewati akses keluar masuk karena keperluan mendesak. 

‎Selain itu, Dedy Yon menyebut di lokasi itu juga akan ada CCTV. ‎"Yang mau masuk harus buka kaca mobilnya atau helmnya dan diperiksa suhu tubuhnya.‎ Selain itu, harus menunjukkan KTP ke CCTV, sehingga bisa dilacak dengan cepat kalau terjadi apa-apa‎," ucapnya.

Dengan langkah tersebut Dedy Yon mengatakan warga Kota Tegal dan warga luar daerah dan Kota tidak bisa seenaknya keluar masuk Kota Tegal dengan alasan jalan-jalan. Masyarakat diharapkan bisa sadar dengan bahaya Covid-19 dan lebih banyak berdiam diri di rumah untuk mencegah penyebaran penyakit karena virus corona itu.

"Ini harus benar-benar mengamankan Kota Tegal karena kami sudah tetapkan Kota Tegal zona merah setelah ada satu warga positif Covid-19. Saya tidak ingin ada warga lain yang terserang virus corona," ujarnya. []

Baca juga: 

Lihat foto: 

Berita terkait
Sosok Wali Kota Dedy Yon Supriyono di Balik Tegal Lockdown
Ia menjadi buah bibir usai mengumumkan local lockdown Kota Tegal, Jawa Tengah. Ini profil lengkapnya, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono.
Ganjar Pranowo Bantah Kota Tegal Lockdown Corona
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan Kota Tegal tidak lockdown tapi isolasi terbatas mencegah penyebaran virus corona.
50 Titik Local Lockdown Kota Tegal Sampai 30 Juli
Kota Tegal memutuskan memperpanjang local lockdown hingga 30 Juli. 50 titik akan dipasang pembatas beton.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.